Salah seorang rekan di dunia maya, Papa Fariz, menulis tentang pemberitaan yang pincang terhadap salah satu ormas di Indonesia. Saya pribadi terus terang tidak setuju dengan sikap anarkis yang kadang
ditunjukkan oleh ormas tersebut, sama tidak setujunya dengan sikap tak berimbang dalam menyampaikan berita yang dilakukan media massa.
Memang lebih mudah untuk memberitakan kekurangan seseorang atau kelompok tertentu daripada memberitakan prestasi mereka. Kenapa? Salah satu alasannya karena berita tentang kekurangan atau kelemahan orang lain itu lebih menarik bagi masyarakat luas, punya daya jual yang lebih tinggi. Dan memang itu adalah salah satu tujuan media massa, yaitu sedapat mungkin menarik perhatian sebanyak mungkin orang.
Berikut ini tulisan pendapat Papa Fariz.
---------- Forwarded message ----------
Subject: Bikin Sejuta Posko Banjir pun, FPI tetap gak akan diberitakan
Assalaamu 'alaikum,
Kasian FPI, meski buka Posko bantu2 banjir, tapi beritanya gak pernah
dimuat oleh media massa mainstream. Di TV pun sama sekali gak pernah
masuk atau ada berita Posko dari FPI. Tapi sekali FPI menggerebek
tempat2 maksiat, langsung saja terjadi kehebohan selama berminggu2.
Ketika berita tentang aktivitas FPI selama banjir tidak nongol, banyak
orang yang telanjur su'udzhan dan mencibir, kemana nih FPI, cuma
maksiat saja diurusin tapi bantu2 orang gak mau. Wew, timpangnya
pemberitaan memang bisa mengubah sudut opini banyak orang. Memang di
situlah fungsi media massa, yang jadi pembentuk opini. Fakta di
lapangan itu semuanya baik. Tapi ibarat masakan, apakah ikan ini mau
digoreng, atau dikecapin, atau disambal balado dll, tergantung dari si
koki, alias juru masaknya. Berita pun jg gitu, tergantung dari redaksi
dan kepentingan media ybs.
Saya bukan simpatisan FPI, tapi saya lebih suka kalau ada pemberitaan
yang berimbang. Kalau lagi salah, ya dibilang salah, tapi kalau lagi
bener dibilang. Memang sih, hal itu musykil terjadi karena masing2
media massa itu punya kepentingan sendiri2. Yg gampang saja, pernah
gak Metro TV masang berita jelek tentang Nasdem, atau TV One masang
berita tentang Lapindo. Dari situ saja, semua tau bahwa media massa
itu ada kepentingannya. Pity gerakan dan ormas Islam. Mereka kalah di
media massa. Sebagus apa pun aktivitas mereka penyampaiannya
tergantung dari media ybs.
Wassalaam,
http://nasional.lintas.me/article/hidayatullah.com/fpi-buka-posko-banjir-di-seluruh-titik-banjir-ibu-kota
FPI Buka Posko Banjir di Seluruh Titik Banjir Ibu Kota
1.313 views | hidayatullah.com | 54 minute ago
Meski Front Pembela Islam (FPI) selalu identik bersikap keras terhadp
maksiat, rupanya juga memiliki sisi humanis. Organisasi yang dipimpin
olen Habib Rizieq Shihab ini juga membuka Posko banjir di seluruh
titik banjir di Jakarta. Menurut panglima FPI Maman Suryadi, Posko
FPI sudah berdiri sejak 4 hari lalu di seluruh titik banjir di
Jakarta. "Pusat kordinasi dan instruksi tetap dikontrol dari
petamburan," jelasnya kepada hidayatullah.com saat ditemui di posko
banjir FPI titik…
Wassalaam,
Papa Fariz
ditunjukkan oleh ormas tersebut, sama tidak setujunya dengan sikap tak berimbang dalam menyampaikan berita yang dilakukan media massa.
Memang lebih mudah untuk memberitakan kekurangan seseorang atau kelompok tertentu daripada memberitakan prestasi mereka. Kenapa? Salah satu alasannya karena berita tentang kekurangan atau kelemahan orang lain itu lebih menarik bagi masyarakat luas, punya daya jual yang lebih tinggi. Dan memang itu adalah salah satu tujuan media massa, yaitu sedapat mungkin menarik perhatian sebanyak mungkin orang.
Berikut ini tulisan pendapat Papa Fariz.
---------- Forwarded message ----------
Subject: Bikin Sejuta Posko Banjir pun, FPI tetap gak akan diberitakan
Assalaamu 'alaikum,
Kasian FPI, meski buka Posko bantu2 banjir, tapi beritanya gak pernah
dimuat oleh media massa mainstream. Di TV pun sama sekali gak pernah
masuk atau ada berita Posko dari FPI. Tapi sekali FPI menggerebek
tempat2 maksiat, langsung saja terjadi kehebohan selama berminggu2.
Ketika berita tentang aktivitas FPI selama banjir tidak nongol, banyak
orang yang telanjur su'udzhan dan mencibir, kemana nih FPI, cuma
maksiat saja diurusin tapi bantu2 orang gak mau. Wew, timpangnya
pemberitaan memang bisa mengubah sudut opini banyak orang. Memang di
situlah fungsi media massa, yang jadi pembentuk opini. Fakta di
lapangan itu semuanya baik. Tapi ibarat masakan, apakah ikan ini mau
digoreng, atau dikecapin, atau disambal balado dll, tergantung dari si
koki, alias juru masaknya. Berita pun jg gitu, tergantung dari redaksi
dan kepentingan media ybs.
Saya bukan simpatisan FPI, tapi saya lebih suka kalau ada pemberitaan
yang berimbang. Kalau lagi salah, ya dibilang salah, tapi kalau lagi
bener dibilang. Memang sih, hal itu musykil terjadi karena masing2
media massa itu punya kepentingan sendiri2. Yg gampang saja, pernah
gak Metro TV masang berita jelek tentang Nasdem, atau TV One masang
berita tentang Lapindo. Dari situ saja, semua tau bahwa media massa
itu ada kepentingannya. Pity gerakan dan ormas Islam. Mereka kalah di
media massa. Sebagus apa pun aktivitas mereka penyampaiannya
tergantung dari media ybs.
Wassalaam,
http://nasional.lintas.me/article/hidayatullah.com/fpi-buka-posko-banjir-di-seluruh-titik-banjir-ibu-kota
FPI Buka Posko Banjir di Seluruh Titik Banjir Ibu Kota
1.313 views | hidayatullah.com | 54 minute ago
Meski Front Pembela Islam (FPI) selalu identik bersikap keras terhadp
maksiat, rupanya juga memiliki sisi humanis. Organisasi yang dipimpin
olen Habib Rizieq Shihab ini juga membuka Posko banjir di seluruh
titik banjir di Jakarta. Menurut panglima FPI Maman Suryadi, Posko
FPI sudah berdiri sejak 4 hari lalu di seluruh titik banjir di
Jakarta. "Pusat kordinasi dan instruksi tetap dikontrol dari
petamburan," jelasnya kepada hidayatullah.com saat ditemui di posko
banjir FPI titik…
Wassalaam,
Papa Fariz
No comments:
Post a Comment