tag:blogger.com,1999:blog-86206262024-03-07T23:42:44.195+07:00e-Journalthoughts, feelings, opinions, ideas, stories, lessons, lifeAnunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.comBlogger252125tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-19480126696599351092022-07-03T12:22:00.001+07:002022-07-03T12:22:50.304+07:00Gaharu<div><br></div><div>Orang jahil berbicara kepadaku dengan segenap kejelekan. Akupun enggan untuk menjawabnya. Dia semakin bertambah kejahilan dan aku semakin bertambah kesabaran. Seperti gaharu dibakar, akan semakin menebar kewangian. </div><div><br></div><div><i>Diwan Imam Asy Syafi'iy</i></div><div><br></div><div>#lazalazhar#berbagi</div>Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-33442489452919231282020-11-24T13:00:00.000+07:002020-11-24T13:01:45.540+07:00Mawas Diri<div dir="ltr"><div><div dir="ltr" class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature">Dalam <i>Shahih Bukhari</i>, diriwayatkan dalam sebuah hadis, bahwa suatu hari Nabi s.a.w. sedang membagikan harta rampasan dari Perang Hunain. Seorang sahabat bernama Dzul Khumaisirah menegur Nabi, "Wahai Nabi, bagilah harta rampasan perang ini secara adil."</div><div dir="ltr" class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature"><br></div><div dir="ltr" class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature">Maka Nabi berkata kepadanya, "Celaka engkau! Siapa lagi yang dapat berlaku adil jika aku sudah (dikatakan) tak adil. Sungguh celaka dan rugi jika aku tak dapat berbuat adil."</div></div><div dir="ltr" class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature"><br></div><div class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature">Lalu Sayyidina Umar berkata, "Wahai Rasulullah, izinkan aku memenggal lehernya!"</div><div class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature"><br></div><div class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature">Nabi menjawab, "Biarkan dia. Sesungguhnya dia mempunyai pengikut, <b>di mana sholat kalian akan tampak remeh jika dibandingkan dengan sholat mereka, begitu pula shoum kalian dibandingkan shoum mereka</b>. Mereka membaca al-Qur'an, tapi al-Qur'an tak melewati tenggorokan mereka (hingga masuk ke sanubari mereka). Mereka melesat (keluar) dari (batas-batas) agama seperti melesatnya anak panah dari (sasaran) buruannya . . . "</div><div class="gmail_signature" data-smartmail="gmail_signature"><br></div></div> Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-13134220933220743702019-06-14T08:16:00.000+07:002019-06-14T08:16:01.669+07:00Allah Does Not Burden what His Slaves can not Bear With<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Taken from https://contentmuslimah.tumblr.com/post/185524444567/my-husband-said-something-to-me-today-that-really<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-top: 15px; min-height: 1px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
My husband said something to me today that really got me thinking. Noticing i’ve been down the past few days, he reminded me that everything will be okay. He said that Allah will not burden us beyond what we can bear, and that is something we are constantly told. What he went on to say was if we cannot bear it, then there is something wrong in us. A deficieny of some sort. I’ve never really thought of it like that before. At times you will go through trials that really do seem unbearable, these trials will sometimes put a hold on your life. You get stuck in a rut and it is as though nothing is improving. You feel trapped, and although these tests upon first impact can be a hurdle to get over, it is still very possible. However, when it extends for much longer than what is bearable, when it begins to impact your sanity, you start to wonder if this test is here to build you up or to completely tear you down.<span style="background-color: transparent;"> </span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-top: 15px; min-height: 1px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
What he said to me really changed my perspective. I am able to make even the smallest of things unbearable, if i refuse to move on, if i refuse to adapt and shape my life around it, or if i refuse to face the obstacles that come with this hardship. What could easily come and go if i could come to terms with it, could also remain with me and eat up at me for the longest time if i refuse to challenge it, or to challenge myself. What he said made me realize that because i was not willing to accept certain changes in my life, i was stalling and in turn experiencing this relentless torture.<span style="background-color: transparent;"> </span></blockquote>
<blockquote class="tr_bq" style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: transparent; background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: "Helvetica Neue", HelveticaNeue, Helvetica, Arial, sans-serif; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-top: 15px; min-height: 1px; outline: none 0px; padding: 0px; text-align: left; vertical-align: baseline;">
I don’t know if this will help anyone, but if you’re experiencing something similar, something that just won’t leave you.. maybe reflect on yourself and how you’re handling the situation. It could be that the door for relief was wide open for you all along, but you haven’t bothered to take the steps that will lead you out of this mess, whether it is out of fear, anxiety, a lack of motivation, ect. Life is a series of hurdles and events that we must either cross or adapt to, otherwise we will never grow, our struggles will never leave us and everything will only continue to pile up. Our time and what is written for us will not stop for the sake of our comfort. You just have to catch up with yourself.</blockquote>
</div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-8643559995290016942019-06-11T20:28:00.003+07:002019-06-11T20:34:51.522+07:00Mensyukuri Negative Spiral<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Dalam hidup ini pilihannya hanya ada dua pilihan besar. Bersyukur atau Kufur. Termasuk ke dalam pilihan Kufur adalah ketika kita merasa menyesali berlebihan terhadap apa yang kita alami. Ketika setiap pagi kita dikasih kesempatan sama Allah bisa bangun pagi, kita merasa perjalanan sehari itu terasa teramat berat, dan hampir putus asa. Takut menghadapi persoalan yang akan dijalani sepanjang hari yang baru.<br />
<br />
Yakinkan diri kalo apa yang sekarang kita berada, sesungguhnya adalah posisi terbaik yang Allah berikan buat kita.<br />
<br />
Inget kan gimana riwayat nabi Yusuf? Kalo mau menyesali perjalanan hidup beliau, tentu kita akan bertanya kenapa kok masa kecil beliau mengalami kondisi yang nggak menyenangkan. Dibuang dari rumah, diculik, dijadikan budak.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Kalo dilihat gimana riwayat Rasulullah Muhammad dan para sahabatnya, tentu kita bisa berpikir menyesali kenapa kok nggak sejak awal usia 20an Allah kasih wahyu pertama kepada Rasulullah? Kenapa harus nunggu dua puluh tahun lagi baru wahyu al-Qur'an diturunkan? Kan mestinya bisa lebih cepet perkembangan Islam kalo sejak awal wahyu diturunkan.<br />
<br />
Ingatlah takdir kita sebagai seorang manusia. Pengetahuan kita serba terbatas. Allah lebih tahu kenapa nabi Yusuf dibuang dari rumah dan dijauhkan dari ayahnya, nabi Ya'qub. Allah lebih tahu kenapa wahyu al-Qur'an baru diturunkan kepada Rasulullah pada saat usia beliau mencapai 40. Kita berpikir lebih cepat lebih baik. Kita berpikir masa kecil nabi Yusuf bisa lebih bahagia. Tapi Allah berkehendak lain. Kenapa? Sebab Allah Maha Tahu, sementara pengetahuan kita sebagai manusia serba terbatas.<br />
<br />
Jadi, jangan merasa sok tahu di hadapan Allah yang Maha Tahu. Dan jangan menyesali kenapa masa lalu kita terasa kelam. Di hadapan kita ada kesempatan untuk membuat perubahan-perubahan besar. Allah masih kasih kita kesempatan, berarti Allah masih ingin kita berbuat sesuatu. Allah masih memberi kesempatan kita bisa menambah catatan amal baik. Kita masih dikasih pilihan untuk bersyukur, sebagai pengganti kebiasaan kita selama ini yang hampir selalu menyesali keadaan.<br />
<br />
<a href="http://corpus.quran.com/wordbyword.jsp?chapter=14&verse=7">Jika kamu bersyukur, Aku tambah karuniaKu kepadamu.</a><br />
<br />
Ini janji Allah sendiri. Allah nggak pernah ingkar janji. Apa yang Dia ucapkan sebagai janji, pasti akan dipenuhi. Dalam kondisi seburuk apa pun, jika kita bersyukur, pelan-pelan karunia Allah akan bertambah. Karunia yang kita terima dan kita syukuri, akan menambah lebih banyak lagi karunia Allah dalam perjalanan usia kita yang masih tersisa.<br />
<br />
Pilihan untuk menyesali keadaan, bukan membuat hidup kita semakin ringan. Negative Spiral. Semakin kita menyesal, penyesalan-penyesalan berikutnya akan bertambah. Semakin kelam alam pikiran kita untuk bisa melihat alternatif-alternatif jalan keluar yang Allah sediakan. Akhirnya kita sendiri yang rugi.<br />
<br />
Jadi pilihan dari setiap keadaan, pilihan yang baik untuk menjadikan diri kita lebih bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita, adalah bersyukur. Mensyukuri keadaan kita saat ini. Allah masih kasih kesehatan. Allah masih kasih kita tempat tinggal untuk beristirahat. Allah masih memberikan kita kesempatan untuk bangun pagi dan mengucap syukur atas kesempatan yang diberikan bisa hidup sehari lagi.<br />
<br />
Setidaknya mulailah bersyukur bahwa kita masih bisa bersyukur. Ingat bahwa rasa syukur dan rasa terima kasih itu akan menyebabkan janji Allah terpenuhi, yakni ditambahnya karunia kehidupan yang lebih lapang. Bangun pagi mengucap kalimat Hamdalah, yakin bahwa kesempatan hidup sehari lagi merupakan pemberian Allah semata, membuka karunia-karunia Allah berikutnya. Pikiran lebih lapang, hati lebih tenang, lebih mudah berpikir untuk menentukan keputusan-keputusan sepanjang aktifitas seharian.<br />
<br />
Ketika berhadapan dengan hal-hal yang kurang menyenangkan dalam perjalanan aktifitas hari ini, pasrahkan kepada Allah. Nggak perlu disesali. Ingat, penyesalan akan merembet ke penyesalan-penyesalan berikutnya dan membuat sebuah Negative Spiral. Pikiran yang semula terang jadi kelam, sulit untuk berpikir lapang menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Tingkah laku orang yang kurang menyenangkan, nggak perlu disesali. Serahkan aja sama Allah, biar Allah yang urus, apakah tindakan mereka Dia ampuni, atau Dia berikan hukuman. Tugas kita hanya menambah catatan amal baik kita, sebab nanti akhirnya kita sangat membutuhkan catatan amal yang banyak.<br />
<br />
Tingkah laku orang yang kurang menyenangkan, itu pilihan hidup mereka sendiri kok. Dan itu adalah pilihan hidup yang merupakan ekspresi dari penyesalan hidup mereka sendiri. Biarkan saja mereka menjalani Negative Spiral mereka sendiri. Kita ambil piihan untuk selalu bersyukur atas apa pun kondisi yang Allah berikan dalam perjalanan hidup kita.<br />
<br />
Orang-orang yang memilih menjalani Negative Spiral, maafkan saja. Serahkan urusannya sama Allah. Doakan agar mereka juga Allah kasih kesempatan untuk bisa bersyukur, seperti yang kita jalani. Pesan Rasulullah, jika kita mendoakan kebaikan bagi orang lain, sesungguhnya ada ribuan malaikat di sisi Arsy Allah yang mendoakan kembali diri kita akan doa yang sama.<br />
<div>
<br /></div>
</div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-20452279104618757012019-02-03T18:30:00.000+07:002019-02-03T18:30:09.481+07:00Become People of 'Alhumdullilah' | Nouman Ali Khan | illustrated<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Thanks, and Praise, Both of them are included in Alhamdulillah<br />
<br />
Watch the video for more details.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/CRvTP2fHQqg" width="480"></iframe></div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-57396033332685066992019-01-31T06:30:00.000+07:002019-01-31T06:30:04.669+07:00Maha Sayang-Nya Allah, Allah Maha Penyayang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Alhamdulillah. Allah masih kasih umur. In sya Allah untuk merampungkan urusan yang belum selesai. Semampunya dijalani, mohon ampun sama Allah kalo akhirnya nggak bisa terselesaikan semua. Akhirnya mau nggak mau mengakui kalo kapasitas diri emang terbatas. Mau bagaimana pun akhirnya nggak bisa sombong. Harus ngaku, rela atau nggak rela, bahwa Allah itu Maha Suci, Maha Sempurna, Maha Berkuasa, Maha Hidup dan Maha Menghidupkan. Kita hanya manusia biasa, nggak ada apa-apanya, kalo Allah nggak kasih kesempatan hidup. Bisa bangun pagi hari ini karena Allah masih kasih kesempatan. Bisa melakukan aktifitas sepanjang hari ini, karena Allah kasih ijin.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Maka kalo kita nggak sampe nyempetin sholat, malu rasanya. Udah dikasih fasilitas waktu dan kesempatan hidup, nggak mau terima kasih, kebangetan rasanya. Sekedar bilang "Alhamdulillah" sebagai pengganti sholat, mungkin bisa aja. Tapi kok ya fasilitas segini banyak, ungkapan syukurnya hanya segitu. Malu rasanya.<br />
<br />
Kadang ngebentak orang, nyela orang, ngegosipin orang, ngerasain orang, Allah masih aja kasih fasilitas. Masih dikasih kesempatan bisa makan, bisa minum. Malah kadang minuman dan makanannya dibeli dengan harga yang lebih mahal. Kesempatan hidup dipake untuk sibuk nyari kekurangan orang lain, bukannya dipake untuk sibuk memperbaiki kekurangan diri sendiri, cuma bilang, "Terima kasih ya Allah, udah dikasih hidup". Allah masih kasih fasilitas, terus bersyukur cuma dengan bilang "Alhamdulillah". Malu-maluin beneran.<br />
<br />
Bersyukur bukan sekedar bilang "Terima kasih". Dan kalimat Hamdalah bukan sekedar ucapan terima kasih. Dikasih pinjeman motor mahal sama orang, kita pake kebut-kebutan, nabrak sana-sini, gores di mana-mana, penyok, terus dikembaliin sambil bilang, "Terima kasih ya pinjemannya". Terus berharap besok masih dikasih motor pinjeman. Urusan bengkel biar diurus sama yang punya motor. Kebangetan rasanya.<br />
<br />
Atau kalo dibalik, kita punya barang kesukaan. Terus kita kasih orang lain untuk mereka pake. Sehari aja. BTW ini barang kesukaan favorit. Nggak sembarang orang bisa kita percaya untuk dikasih pinjem. Sehari aja kita kasih pinjem ke orang lain. Terus mereka pake seenaknya aja. Nggak dirawat. Dikembaliin kondisinya udah rusak. Baret sana-sini. Copot nggak jelas ada bagian yang ilang ke mana. Mau beli lagi mahal ongkosnya. Terus mereka ngembaliin sambil bilang, "Terima kasih ya". Abis itu pake nambah, "Minggu depan saya boleh kan pinjem lagi?"<br />
<br />
Kalo ada orang yang rela kasih pinjem lagi, manusia hebat itu berarti. Kalo ada manusia yang nggak marah sama orang yang dikasih pinjeman, hebat rasa sayangnya.<br />
<br />
Padahal Allah terus aja kasih fasilitas hidup setiap hari, sekalipun kita masih enak-enakan nggak mikir siapa yang kasih hidup. Kadang nggak inget kita ngerjain dosa, Allah masih kasih kesempatan bangun besok paginya. Sesekali baru inget, terus bilang "Alhamdulillah", dan Allah masih aja terus ngalirin berbagai fasilitas hidup.</div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-81263958346519913452019-01-01T06:46:00.000+07:002019-01-01T06:46:20.775+07:00Selamat Tahun Baru, Selamat Hari Baru<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Pagi ini sesungguhnya tidak ada sesuatu yang berbeda daripada pagi-pagi hari yang telah kita lewati. Kebanyakan orang menjadikannya beda, semata-mata karena sistem penomoran hari. Angka tanggal berganti, angka bulan berganti, sekaligus angka tahun juga berganti. Sekedar penomoran sederhana. Tidak akan ada bedanya seandainya sistem kalender yang digunakan menggunakan nomor urut 1 hingga 365. Atau hingga 366 jika tahun Kabisat. Tidak ada definisi bulan. Hanya ada definisi nomor hari dan angka tahun. Akan menjadi istimewa ketika nomor hari 365 berganti jadi 1. Dan itu akan menjadi perayaan besar di mana-mana.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Besok, lusa, pekan, depan, bulan depan, sejatinya adalah perjalanan waktu. Setiap hari berganti, setiap pagi datang, setiap kita bangun, sesungguhnya kita menjalani kehidupan. Menjalani kesempatan hidup yang Tuhan berikan. Setiap pagi kita bangun, sesungguhnya itu berarti Tuhan memberikan kita satu hari kesempatan yang baru. Hari apa pun itu, di bulan apa pun, di tahun kapan pun, selagi Tuhan masih memberikan kesempatan untuk bangun di waktu pagi, artinya di sana ada kesempatan untuk digunakan.<br />
<br />
Kesempatan untuk berbuat baik. Atau sekedar menjalani hidup apa adanya. Kesempatan untuk memberikan manfaat bagi orang lain. Atau sekedar bersenang-senang menjalani hidup.<br />
<br />
Semuanya kembali kepada pilihan masing-masing. Kenangan seperti apa yang akan kita tinggalkan bagi keluarga dan lingkungan kita. Kenangan biasa-biasa saja. Atau kenangan tentang manfaat yang telah kita berikan selagi Tuhan masih memberi kesempatan.<br />
<br />
Ketika nanti datang waktunya Tuhan tidak lagi memberikan kesempatan bagi kita untuk bangun pagi di hari yang baru, kita sudah melakukan banyak hal. Itu jika kita memutuskan untuk mulai mengisi kesempatan satu hari ini dengan berbuat baik. Jika kita memilih untuk mengisi kesempatan umur hari ini dengan pilihan yang biasa saja, maka kita akan jadi orang biasa.<br />
<br />
Pilihan untuk bersyukur kepada Tuhan, bahwa pagi ini kita masih diberi kesempatan masih bisa bangun, menjadi pintu untuk mengisi sisa hari ini untuk berbuat baik. Bukan perbuatan baik yang biasa saja, tapi perbuatan baik yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar kita.<br />
<br />
Selamat Tahun Baru<br />
Selamat Bulan Baru<br />
<b>Selamat Hari Baru</b><br />
<div>
<br /></div>
</div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0New York, NY, USA40.7127753 -74.005972839.9423093 -75.296866299999991 41.483241299999996 -72.7150793tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-83117499723666772092018-02-07T14:08:00.000+07:002018-02-07T14:08:32.309+07:00Perbandingan Grade Nilai Kuliah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Bagaimana cara menentukan urutan nilai mata kuliah dengan kode huruf? Jika nilai mata kuliah dikodekan dengan huruf-huruf A, B, C, D, dan E, relatif masih lebih mudah untuk membandingkan apakah nilai huruf B "<i>lebih besar</i>" dari pada nilai huruf D. Namun jika kode yang digunakan sedikit beragam, bagaimana menentukan apakah nilai C+ "<i>lebih kecil</i>" daripada B?<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><h3 style="text-align: left;">
Latar Belakang Masalah</h3>
<div>
Mata kuliah yang diambil seorang mahasiswa akan mendapatkan dua komponen nilai, yakni:</div>
<div>
<ol style="text-align: left;">
<li>Nilai Huruf, dikodekan dengan simbol-simbol A, A-, B+, B, B-, C+, C, D, dan E.</li>
<li>Status Nilai, dikodekan dengan simbol-simbol C (Completed), MG (Missing Grade), NR (No Record of attendance, dan FR (FRaud).</li>
</ol>
<div>
Nilai huruf ditentukan dari nilai angka hasil perhitungan akhir semua komponen penilaian mata kuliah, termasuk di dalamnya Ujian Akhir Semester, Ujian Tengah Semester, Tugas, Presentasi, Aktifitas kelompok, dan lain sebagainya. Konversi dari nilai angka ke nilai huruf ditentukan melalui rentang nilai sebagai berikut:</div>
</div>
<div>
</div>
<br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0" style="border-collapse: collapse; width: 192px;">
<colgroup><col span="3" style="width: 48pt;" width="64"></col>
</colgroup><tbody>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td height="20" style="height: 15.0pt; width: 48pt;" width="64"><div style="text-align: center;">
Min</div>
</td>
<td style="width: 48pt;" width="64"><div style="text-align: center;">
Max</div>
</td>
<td style="width: 48pt;" width="64"><div style="text-align: center;">
Grade</div>
</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">80</td>
<td align="right">100</td>
<td>A</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">77</td>
<td align="right">79,99</td>
<td>A-</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">74</td>
<td align="right">76,99</td>
<td>B+</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">68</td>
<td align="right">73,99</td>
<td>B</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">65</td>
<td align="right">67,99</td>
<td>B-</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">62</td>
<td align="right">64,99</td>
<td>C+</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">56</td>
<td align="right">61,99</td>
<td>C</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">45</td>
<td align="right">55,99</td>
<td>D</td>
</tr>
<tr height="20" style="height: 15.0pt;">
<td align="right" height="20" style="height: 15.0pt;">0</td>
<td align="right">44,99</td>
<td>E</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
<div>
Komponen Status Nilai akan menentukan nilai huruf final yang dicatat dalam transkrip. Jika semua kondisi <i>lengkap </i>memenuhi kriteria yang ditentukan, maka status nilai dicatat sebagai <i>Completed</i>. Jika tidak memenuhi kriteria, maka status nilai akan dicatat sebagai berikut:</div>
<div>
<ul style="text-align: left;">
<li>MG (Missing Grade), jika ada komponen penilaian kuliah yang tidak dapat diselesaikan oleh mahasiswa.</li>
<li>NR (No Record of attendance), jika jumlah minimum kehadiran seorang mahasiswa tidak memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan.</li>
<li>FR (Fraud), jika dalam proses belajar mengajar mahasiswa yang bersangkutan teridentifikasi melakukan pelanggaran, misalnya mencontek saat ujian, atau melakukan plagiasi dalam menyelesaikan tugas penulisan essay.</li>
</ul>
<div>
Jika Status Nilai seorang mahasiswa <b>tidak Completed</b>, maka nilai huruf yang sebelumnya sudah didapat, akan diubah menjadi E, sekalipun nilai angka yang didapat lebih besar atau sama dengan 45.</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<h3 style="text-align: left;">
Update Nilai melalui Perbaikan</h3>
<div>
Jika seorang mahasiswa menyelesaikan satu mata kuliah dengan status Completed, maka dia berhak memperbaiki nilai mata kuliah tersebut dengan mengambil mata kuliah yang sama di semester reguler atau semester perbaikan. Jika nilai yang didapat pada pengulangan lebih baik daripada nilai sebelumnya, maka nilai mata kuliah diubah menjadi nilai yang lebih baik. Sebaliknya jika nilai pengulangan lebih kecil, maka nilai yang lama akan dipertahankan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pertanyaan mendasar yang perlu diperhatikan adalah:</div>
<blockquote class="tr_bq">
<i>Apakah nilai yang dibandingkan berdasar nilai angka, atau berdasar nilai huruf?</i></blockquote>
<div>
Untuk memberi ilustrasi dari pertanyaan tersebut, misalkan ada contoh kasus sebagai berikut:</div>
<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>Seorang mahasiswa mendapatkan nilai angka 63 pada satu mata kuliah, dengan status Completed. Dia mengulang mata kuliah tersebut, dan mendapatkan nilai angka 70, namun <b>dengan status tidak Completed</b> (mungkin NR, MG, atau FR). Misalkan saja status nilainya MG.</li>
<li>Kasus yang sama dengan nomor (1), namun mahasiswa berhasil menyelesaikan ulang mata kuliah sehingga status nilainya Completed.</li>
</ol>
<div>
Pada kasus 2, persoalan dapat diselesaikan dengan mudah melihat nilai angka antara nilai yang lama dengan nilai yang baru.</div>
<div>
<br /></div>
<br />
<div>
Pada kasus 1, jika perbandingan dengan melihat perbedaan antara nilai angka yang lama dengan nilai angka yang baru, maka nilai huruf mahasiswa tersebut menjadi E dengan nilai angka 70.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pada kasus 1, jika perbandingan dilakukan dengan melihat perbedaan nilai huruf, maka nilai mahasiswa tersebut (<i>seharusnya</i>) tetap 'C+' (63). Namun bagaimana cara menentukan nilai 'C+' "<i>lebih baik</i>" daripada nilai 'E' ? Membandingkan antara huruf 'C' dengan 'E' relatif mudah. Namun bagaimana jika simbol yang digunakan tersusun atas satu atau lebih tanda seperti 'C+', 'A-', 'B-' ?<br />
<br />
<h3 style="text-align: left;">
Usulan Pemecahan Masalah</h3>
</div>
<div>
Ada beberapa cara untuk memecahkan persoalan di atas, salah satu algoritme yang dapat adalah:</div>
<div>
<br /></div>
<!-- HTML generated using hilite.me --><br />
<div style="background: #f8f8f8; border-width: 0.1em 0.1em 0.1em 0.8em; border: solid gray; overflow: auto; padding: 0.2em 0.6em; width: auto;">
<table><tbody>
<tr><td><pre style="line-height: 125%; margin: 0;"> 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19</pre>
</td><td><pre style="line-height: 125%; margin: 0;"><span style="color: #204a87; font-weight: bold;">def</span> <span style="color: black;">main</span><span style="color: black; font-weight: bold;">():</span>
<span style="color: #8f5902; font-style: italic;"># contoh data</span>
<span style="color: black;">nilai_angka_lama</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">63.00</span>
<span style="color: black;">status_nilai_lama</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #4e9a06;">'C'</span>
<span style="color: black;">nilai_angka_baru</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">70.00</span>
<span style="color: #8f5902; font-style: italic;"># uji coba status nilai baru</span>
<span style="color: #8f5902; font-style: italic;">##status_nilai_baru = 'C'</span>
<span style="color: black;">status_nilai_baru</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #4e9a06;">'MG'</span>
<span style="color: black;">nilai_huruf_lama</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: black;">huruf</span><span style="color: black; font-weight: bold;">(</span><span style="color: black;">nilai_angka_lama</span><span style="color: black; font-weight: bold;">)</span>
<span style="color: black;">nilai_huruf_lama</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: black;">status_nilai</span><span style="color: black; font-weight: bold;">(</span><span style="color: black;">nilai_huruf_lama</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: black;">status_nilai_lama</span><span style="color: black; font-weight: bold;">)</span>
<span style="color: black;">nilai_huruf_baru</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: black;">huruf</span><span style="color: black; font-weight: bold;">(</span><span style="color: black;">nilai_angka_baru</span><span style="color: black; font-weight: bold;">)</span>
<span style="color: black;">nilai_huruf_baru</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: black;">status_nilai</span><span style="color: black; font-weight: bold;">(</span><span style="color: black;">nilai_huruf_baru</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: black;">status_nilai_baru</span><span style="color: black; font-weight: bold;">)</span>
<b><span style="color: #204a87;">if</span> <span style="color: black;">rank_huruf</span><span style="color: black;">(</span><span style="color: black;">nilai_huruf_baru</span><span style="color: black;">)</span> <span style="color: #ce5c00;">></span> <span style="color: black;">rank_huruf</span><span style="color: black;">(</span><span style="color: black;">nilai_huruf_lama</span><span style="color: black;">):</span></b>
<b><span style="color: #204a87;">print</span> <span style="color: #4e9a06;">"Nilai baru: "</span><span style="color: black;">,</span> <span style="color: black;">nilai_huruf_baru</span></b>
<span style="color: #204a87;">else</span><span style="color: black;">:</span>
<b><span style="color: #204a87;">print</span> <span style="color: #4e9a06;">"Nilai lama: "</span><span style="color: black;">,</span> <span style="color: black;">nilai_huruf_lama</span></b>
</pre>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
<br />
Bagian terpenting dari algoritme ini adalah sebuah fungsi yang menerima simbol nilai huruf dan mengembalikan sebuah bilangan integer sebagai representasi peringkat nilai huruf tersebut. Fungsi ini dinyatakan dengan nama fungsi rank_huruf(), digunakan pada baris 16.<br />
<br />
Di samping fungsi utama rank_huruf() ada definisi fungsi huruf() dan fungsi update_status(). Fungsi huruf() digunakan untuk memetakan nilai angka ke nilai huruf, fungsi update_status() digunakan untuk mengubah nilai huruf mahasiswa menjadi 'E' jika status nilainya bukan Completed. Definisi lengkap dari fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:<br />
<br />
<!-- HTML generated using hilite.me --><br />
<div style="background: #f8f8f8; border-width: 0.1em 0.1em 0.1em 0.8em; border: solid gray; overflow: auto; padding: 0.2em 0.6em; width: auto;">
<table><tbody>
<tr><td><pre style="line-height: 125%; margin: 0;"> 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52</pre>
</td><td><pre style="line-height: 125%; margin: 0;"><span style="color: #204a87; font-weight: bold;">def</span> <span style="color: black;">huruf</span><span style="color: black; font-weight: bold;">(</span><span style="color: black;">nilai</span><span style="color: black; font-weight: bold;">):</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">if</span> <span style="color: black;">nilai</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;"><=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">100.00</span> <span style="color: #204a87; font-weight: bold;">and</span> <span style="color: black;">nilai</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">>=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">80.00</span><span style="color: black; font-weight: bold;">:</span>
<span style="color: black;">hasil</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #4e9a06;">'A'</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">nilai</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">>=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">77.00</span><span style="color: black; font-weight: bold;">:</span>
<span style="color: black;">hasil</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #4e9a06;">'A-'</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">nilai</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">>=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">74.00</span><span style="color: black; font-weight: bold;">:</span>
<span style="color: black;">hasil</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #4e9a06;">'B+'</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">nilai</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">>=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">68.00</span><span style="color: black; font-weight: bold;">:</span>
<span style="color: black;">hasil</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #4e9a06;">'B'</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">nilai</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">>=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">65.00</span><span style="color: black; font-weight: bold;">:</span>
<span style="color: black;">hasil</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #4e9a06;">'B-'</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">nilai</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">>=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">62.00</span><span style="color: black; font-weight: bold;">:</span>
<span style="color: black;">hasil</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #4e9a06;">'C+'</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">nilai</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">>=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">56.00</span><span style="color: black; font-weight: bold;">:</span>
<span style="color: black;">hasil</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #4e9a06;">'C'</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">nilai</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">>=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">45.00</span><span style="color: black; font-weight: bold;">:</span>
<span style="color: black;">hasil</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #4e9a06;">'D'</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">else</span><span style="color: black; font-weight: bold;">:</span>
<span style="color: black;">hasil</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #4e9a06;">'E'</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">return</span> <span style="color: black;">hasil</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">def</span> <span style="color: black;">rank_huruf</span><span style="color: black; font-weight: bold;">(</span><span style="color: black;">huruf</span><span style="color: black; font-weight: bold;">):</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">if</span> <span style="color: black;">huruf</span> <span style="color: #204a87; font-weight: bold;">in</span> <span style="color: black; font-weight: bold;">[</span><span style="color: #4e9a06;">'A'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: #4e9a06;">'a'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">]:</span>
<span style="color: black;">rank</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">9</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">huruf</span> <span style="color: #204a87; font-weight: bold;">in</span> <span style="color: black; font-weight: bold;">[</span><span style="color: #4e9a06;">'A-'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: #4e9a06;">'a-'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">]:</span>
<span style="color: black;">rank</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">8</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">huruf</span> <span style="color: #204a87; font-weight: bold;">in</span> <span style="color: black; font-weight: bold;">[</span><span style="color: #4e9a06;">'B+'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: #4e9a06;">'b+'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">]:</span>
<span style="color: black;">rank</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">7</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">huruf</span> <span style="color: #204a87; font-weight: bold;">in</span> <span style="color: black; font-weight: bold;">[</span><span style="color: #4e9a06;">'B'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: #4e9a06;">'b'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">]:</span>
<span style="color: black;">rank</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">6</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">huruf</span> <span style="color: #204a87; font-weight: bold;">in</span> <span style="color: black; font-weight: bold;">[</span><span style="color: #4e9a06;">'B-'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: #4e9a06;">'b-'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">]:</span>
<span style="color: black;">rank</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">5</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">huruf</span> <span style="color: #204a87; font-weight: bold;">in</span> <span style="color: black; font-weight: bold;">[</span><span style="color: #4e9a06;">'C+'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: #4e9a06;">'c+'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">]:</span>
<span style="color: black;">rank</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">4</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">huruf</span> <span style="color: #204a87; font-weight: bold;">in</span> <span style="color: black; font-weight: bold;">[</span><span style="color: #4e9a06;">'C'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: #4e9a06;">'c'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">]:</span>
<span style="color: black;">rank</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">3</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">huruf</span> <span style="color: #204a87; font-weight: bold;">in</span> <span style="color: black; font-weight: bold;">[</span><span style="color: #4e9a06;">'D'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: #4e9a06;">'d'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">]:</span>
<span style="color: black;">rank</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">2</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">elif</span> <span style="color: black;">huruf</span> <span style="color: #204a87; font-weight: bold;">in</span> <span style="color: black; font-weight: bold;">[</span><span style="color: #4e9a06;">'E'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: #4e9a06;">'e'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">]:</span>
<span style="color: black;">rank</span> <span style="color: #ce5c00; font-weight: bold;">=</span> <span style="color: #0000cf; font-weight: bold;">1</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">return</span> <span style="color: black;">rank</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">def</span> <span style="color: black;">status_nilai</span><span style="color: black; font-weight: bold;">(</span><span style="color: black;">nilai_huruf</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: black;">status_nilai</span><span style="color: black; font-weight: bold;">):</span>
<span style="color: #8f5902; font-style: italic;"># Ubah nilai huruf menjadi 'E' jika status nilai bukan Completed</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">if</span> <span style="color: black;">status_nilai</span> <span style="color: #204a87; font-weight: bold;">in</span> <span style="color: black; font-weight: bold;">[</span><span style="color: #4e9a06;">'MG'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: #4e9a06;">'NR'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">,</span> <span style="color: #4e9a06;">'IN'</span><span style="color: black; font-weight: bold;">]:</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">return</span> <span style="color: #4e9a06;">'E'</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">else</span><span style="color: black; font-weight: bold;">:</span>
<span style="color: #204a87; font-weight: bold;">return</span> <span style="color: black;">nilai_huruf</span>
</pre>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
</div>
<br />
Semoga bermanfaat.<br />
<br /></div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-50677428344927642932017-12-29T07:54:00.000+07:002017-12-29T07:54:21.601+07:00Waspada Bahaya Vape<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Halo para orang tua, om dan tante, anak-anak muda sekalian, saya mau share pengalaman beberapa orang pasien yang berkonsultasi kepada saya dalam beberapa bulan terakhir. Dalam beberapa bulan ini, beberapa pasien saya berlatar belakang para mahasiswa dari universitas negeri dan swasta terkemuka di tanah air, baik dari program reguler maupun program internasional. Mereka mengisap </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 700; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">vape</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">, sebagai bagian dari pergaulan sosial mereka. Isi cairan yang mereka gunakan beragam, ada aroma strawberry, lime, raspberry, vanilla, dan sebagainya. Keluhan mereka saat berkonsultasi kurang lebih sama, setelah mengisap vape dengan mereka jadi seperti orang kesurupan.</span></span></div>
<b id="docs-internal-guid-1b6353a2-9fbc-a613-5aba-ec91dfb9e1b0" style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah <a href="http://herusundaru.blogspot.co.id/">kami</a> telusuri, ternyata isi cairan vape yang mereka gunakan mengandung canabinoid (ganja) sintetik. Ganja sintetik ini benar-benar nggak ada kandungan ganjanya, sehingga sulit dideteksi dengan tes narkoba standar (Rappid Test). Kandungan ganja sintetik ini yang menjadi penyebab anak-anak ini mau terus mengkonsumsi vape. Mereka hanya membeli tanpa tahu apa isi kandungannya. Ketika pasien-pasien ini datang dengan hasil Rappid Test negatif, saya bawa ke Rumah Sakit tempat saya praktek dan saya tes dengan GCMS, tes yang lebih komprehensif, hasilnya ternyata positif canabinoid (ganja sintetis).</span></span></div>
<b style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></b><br />
<a name='more'></a><b style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b><br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mohon maaf, pasien anak-anak ini umumnya berasal dari SMA terkenal dengan basis agama dan SMA negeri favorit, dan saat ini mereka kuliah di Perguruan Tinggi terkenal baik swasta maupun negeri. Mereka berasal dari keluarga yang tergolong "Happy family" dengan tingkat finansial menengah ke atas. Orang tua mereka pun terpelajar, memiliki pekerjaan baik, bahkan dengan posisi jabatan yang baik. Orang tua mereka tidak tahu-menahu bahwa anak-anak mengkonsumsi Vape.</span></span></div>
<b style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Anak-anak ini mengatakan kepada orang tua mereka bahwa itu hanya power bank atau alat perekam suara, karena bentuknya seperti colokan USB. Dengan alasan ini, para orang tua percaya saja.</span></span></div>
<b style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Beruntung anak-anak ini terciduk polisi dalam sebuah operasi razia. Meskipun tidak ditahan karena bukan jenis narkotika, sayangnya mereka mengalami gangguan orientasi, gangguan proses berpikir, dan gangguan isi pikiran mereka. Banyak di antara mereka yang berbicara sendiri, melongo, dan depresi, hingga merasakan dorongan untuk bunuh diri. Alasan mereka mengkonsumsi Vape adalah untuk pergaulan dan untuk memperbaiki nilai kuliah. Memang pada awalnya sebagian mereka berhasil memperbaiki nilai kuliah, tapi kemudian mengalami ketergantungan dan pada akhirnya berperilaku layaknya orang gila.</span></span></div>
<b style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kawan-kawan semua, saudara sebangsa setanah air, terutama para orang tua, mohon teliti barang-barang milik anak-anak kita. Jika kita tidak familiar dengan barang-barang mereka, kita harus berani bertanya, demi keselamatan jiwa mereka. Kita juga harus lebih aware jika anak-anak kita mengalami perubahan perilaku dari yang sebelumnya pendiam kemudian jadi pemberani, nilai-nilai yang sebelumnya bagus jadi menurun.</span></span></div>
<b style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Anak-anak sering beralasan tidak mau merokok biasa, tapi memilih rokok elektrik karena tingkat CO2 yang lebih rendah pada rokok elektrik. Masalahnya, mereka tidak menyadari kandungan dari cairan vape yang mereka konsumsi. Sepintas lalu memang tampak menarik, eye catching dengan warna-warna terang dan berbagai aroma. Demikian juga para orang tua tidak menyangka anaknya positif canabinoid karena mereka berpikir hanya cairan biasa saja.</span></span></div>
<b style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Orang tua baru menyadari setelah melihat anaknya berubah agresif, emosional, depresi, dan berhalusinasi. Golongan canabinoid ini oleh BNN sudah digolongkan ke dalam zat yang memiliki dampak hukum jika dikonsumsi atau dimiliki. Jika tertangkap, dapat terkena jerat hukum. Namun dampaknya terhadap otak dengan tingkat kerusakan yang irreversible (tidak dapat dikembalikan lagi) jauh lebih berat dibandingkan dengan dampak jeratan hukum yang didapat. Masa depan generasi muda kita menjadi lebih suram.</span></span></div>
<b style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sampaikan kepada anak-anak kita, jika ada teman mereka yang mengkonsumsi Vape, jangan sok jagoan mau terus berteman dengan mereka. Sebaiknya jauhkan diri dari teman-teman yang mengkonsumsi Vape secara aktif. Beberapa kasus ditemui ada anak yang terdeteksi hasil tes urin positif mengandung canabinoid hanya sebagai pengisap pasif.</span></span></div>
<b style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Para pengguna narkoba 90 persen diawali dari lingkungan pergaulan. Sebagian besar karena peer group atau kelompok teman sebaya. Jenis narkoba jaman now ini dijual bebas secara online, karena itu sebagai orang tua kita perlu tahu, apa saja yang dibelanjakan putra-putri kita melalui transaksi online.</span></span></div>
<b style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penggunaan morfin, opiat, shabu, ekstasi, ganja, adalah narkoba jaman dulu. Anak-anak jaman now mengkonsumsi NPS (New Psychoactive Substance) yang sudah 800 jenis beredar di seluruh dunia, dan sudah ada yang masuk ke Indonesia sekitar 100 jenis. Dari semua NPS itu, baru sekitar 40 jenis yang bisa dideteksi melalui tes. Banyak jenis dan banyak nama seperti rokok gorila, rokok beruang, JWH 18, Ganesha, Omega, Hanoman, 5 Flouro ADB dengan berbagai variasi dan masih banyak lagi. Banyak yang belum ada kepastian hukumnya, namun dampak medis dan biologisnya luar bisa menakutkan.</span></span></div>
<b style="font-weight: normal;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Mohon maaf tidak untuk menggurui, hanya berbagi informasi terkait profesi saya. Semoga berkenan, dan semoga Tuhan melindungi generasi penerus bangsa ini.</span></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(Sumber informasi dari <a href="http://id.dokdokter.com/id/doctors/heru">klinik Prof Heru Sundaru</a>)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-64399719196207262162017-04-30T20:50:00.001+07:002017-04-30T20:50:43.955+07:00Never Give up Hope | illustrated | Nouman Ali Khan | Subtitled<div style="text-align: center;"><br /><iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/D_5-b3Sw46I" width="480"></iframe></div>Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-8536870287231220722016-11-17T04:05:00.000+07:002017-04-30T21:14:39.770+07:00How Shaytaan Stops you from Quran | illustrated | Nouman Ali Khan | Subt...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/o_GFe5l8zbA" width="480"></iframe></div>
</div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-78363881598896524392016-06-05T22:37:00.000+07:002016-06-06T19:04:57.959+07:00Surat al-Mulk (Kerajaan) - bagian 1<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h1 dir="ltr" id="docs-internal-guid-4f02f2dc-258e-f9e7-5c82-d9b00623685c" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 10pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 21.333333333333332px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Surat Al-Mulk (Kerajaan)</span></h1>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ayat 1 hingga 30</span></div>
<br /><div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ﺑِﺴْﻢِ ٱﻟﻠَّﻪِ ٱﻟﺮَّﺣْﻤَٰﻦِ ٱﻟﺮَّﺣِﻴﻢِ</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dengan nama Allah Yang Maha Murah lagi Pengasih.</span></div>
<br /><div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ﺗَﺒَٰﺮَﻙَ ٱﻟَّﺬِﻯ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ٱﻟْﻤُﻠْﻚُ ﻭَﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻰٰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻰْءٍ ﻗَﺪِﻳﺮٌ</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(1) Maha Suci Dia, yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan; dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan.</span></div>
<br /><div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ٱﻟَّﺬِﻯ ﺧَﻠَﻖَ ٱﻟْﻤَﻮْﺕَ ﻭَٱﻟْﺤَﻴَﻮٰﺓَ ﻟِﻴَﺒْﻠُﻮَﻛُﻢْ ﺃَﻳُّﻜُﻢْ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﻋَﻤَﻼً ۚ ﻭَﻫُﻮَ ٱﻟْﻌَﺰِﻳﺰُ ٱﻟْﻐَﻔُﻮﺭُ</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(2) Dia yang menciptakan maut dan hayat, karena Dia akan menguji kamu, manakah di antara kamu yang terlebih baik amalannya; dan Dia adalah Maha Perkasa, lagi Maha Pengampun.</span></div>
<br /><div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ٱﻟَّﺬِﻯ ﺧَﻠَﻖَ ﺳَﺒْﻊَ ﺳَﻤَٰﻮَٰﺕٍ ﻃِﺒَﺎﻗًﺎ ۖ ﻣَّﺎ ﺗَﺮَﻯٰ ﻓِﻰ ﺧَﻠْﻖِ ٱﻟﺮَّﺣْﻤَٰﻦِ ﻣِﻦ ﺗَﻔَٰﻮُﺕٍ ۖ ﻓَﭑﺭْﺟِﻊِ ٱﻟْﺒَﺼَﺮَ ﻫَﻞْ ﺗَﺮَﻯٰ ﻣِﻦ ﻓُﻄُﻮﺭٍ</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(3) Dia yang telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat; tidaklah akan kamu lihat pada penciptaan Yang Maha Pemurah itu sesuatu pun dari yang bertikaian. Maka ulanglah kembali penglihatan, adakah engkau lihat sesuatu yang janggal?</span></div>
<br /><div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">ﺛُﻢَّ ٱﺭْﺟِﻊِ ٱﻟْﺒَﺼَﺮَ ﻛَﺮَّﺗَﻴْﻦِ ﻳَﻨﻘَﻠِﺐْ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ٱﻟْﺒَﺼَﺮُ ﺧَﺎﺳِﺌًﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﺣَﺴِﻴﺮٌ</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">(4) Kemudian itu ulanglah kembali penglihatan kedua kalinya, niscaya akan kembalilah penglihatan dalam keadaan payah, dan dia akan mengeluh.</span></div>
<br /><h2 dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 10pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Trebuchet MS'; font-size: 17.333333333333332px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 700; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Seluruh Kerjaan Ada Dalam TanganNya</span></h2>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"<i>Maha Suci Dia, yang di dalam tanganNya sekalian kerajaan.</i>" (pangkal ayat 1). Apabila kita baca pangkal ayat yang pertama ini dengan penuh khusyu' dan memahami kandungannya secara mendalam, akan terasalah betapa Tuhan memberi ingatan kepada manusia dalam perebutan kekuasaan dan kemegahan dunia ini bahwasanya Kerajaan yang sebenar Kerajaan, kekuasaan yang sebenar kekuasaan hanya ada dalam tangan Allah.</span></div>
<a name='more'></a><br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Segala kerajaan dan kekuasaan yang ada di muka bumi ini, bagaimanapun manusia mengejarnya, atau bagaimanapun manusia mempertahankannya bila telah dapat, tidaklah dianya sebenar-benar kerajaan dan tidaklah dianya sebenar-benar kekuasaan. Bagaimanapun seorang Raja (Presiden) memerintah dengan segenap kekuatan, kegagahan dan kadang-kadang kesewenang-wenangan, namun kekuasaan yang seperti demikian hanyalah pinjaman belaka daripada Allah dan tidak ada yang akan kekal dipegangnya terus. Imbangan kekuatan dan kekuasaan yang terbagi-bagi dan terbelah-belah di dunia ini tidak ada yang kekal. Pepatah Melayu yang terkenal, yaitu "Sekali air gedang, sekali tepian berobah", benar-benar tepat untuk dipasangkan pada permukaan bumi ini. Belanda mempunyai kekuasaan di tanah jajahannya, yang mereka namai "Hindia Belanda" selama 350 tahun. Mereka lukiskan dalam uang yang beredar di lambang negara mereka yang berslogan "Je Maintendrai", yang berarti "Tidak akan aku lepaskan lagi". Setelah datang penyerangan tentara Jepang, kekuasaan yang 350 tahun itu hanya dapat mereka pertahankan selama satu minggu saja (tujuh hari). Setelah sampai tujuh hari mereka pun menyerah kepada tentera Jepang dengan tiada bersyarat.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"Phanta-Rei!" Semua berobah! Itulah peraturan yang berlaku dalam alam ini. Bila tiba waktunya, keadaan pun berkisar, yang di atas ke bawah, yang di bawah ke atas, yang telah tua gugur, yang muda datang menggantikan, buat kelak gugur pula. Tak ada yang tetap.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Naiknya seorang menjadi penguasa pun hanyalah karena adanya pengakuan! Setelah orang banyak mengakui, dengan angkatan tertentu, barulah dia berkuasa. Sedang Allah sebagai Maha Kuasa dan Maha Menentukan, tidaklah Dia berkuasa karena diangkat. Meskipun misalnya berkumpul segala isi bumi untuk mendurhakai kekuasaan Allah, yang akan jatuh bukan Allah, melainkan yang memungkiri kekuasaan Allah itu.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Itulah pula sebabnya maka mustahil Allah itu beranak. Sebab Allah itu hidup selama-lamanya dan Maha Kuasa untuk selama-lamanya. Allah tidak memerlukan wakil atau calon penggantiNya jadi Tuhan yang akan naik takhta kalau Dia mati! Amat Suci Allah daripada yang demikian. Maka pemeluk-pemeluk agama yang mengatakan bahwa Allah itu beranak, membuka pintu bagi kelemahan Allah sehingga dia perlu dibantu oleh anaknya, atau Allah merasa diriNya akan mati, sebab itu Dia mengangkat anak yang akan menggantikannya kelak, dan selama Allah itu masih Maha Kuasa, si anak menganggur saja tidak ada yang akan dikerjakan.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"<i>Dan Dia atas tiap-tiap sesuatu adalah Maha Menentukan.</i>" (ujung ayat 1). Sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa, Pembahagi Kekuasaan kepada sekalian raja dan penguasa di dunia di seluruh alam ini, baik di bumi ataupun di langit, Allahlah Yang Maha Menentukan segala sesuatu. <i>Segala sesuatu</i> adalah meliputi segala sesuatu, baik yang sangat besar maupun yang sangat kecil. Misalnya yang sangat besar ialah matahari dengan segala bintang-bintang yang menjadi satelitnya; rangkaian bintang-bintang itu dalam pertalian keluarga dengan matahari, dalam ukuran jarak jauh dan jarak dekat yang tertentu, sehingga terdapat keseimbangan, maka rangkaian itu pulalah yang terdapat pada alam yang sekecil-kecilnya. Alam yang sekecil-kecilnya itu iala yang dikenal dengan nama atom, atau zarrah. Kecilnya zarrah itu menyebabkan dia tidak dapat dibagi lagi. Kata <i>a</i> dan <i>tom</i> adalah kata majemuk, dua kata tergabung satu. A artinya <i>tidak</i>, TOM arti <i>terbagi</i>. Atom artinya tidak terbagi lagi. Disebut juga <i>al-Jauharul fardd</i>! Jauhar yang tunggal! Namun demikian, setelah diadakan kajian yang lebih mendalam didapatlah pengetahuan bahwa atom itu pun masih berkeadaan seperti matahari juga. Yaitu masih mempunyai satelit. Sehingga satelit-satelit itu diberi namanya sendiri, sejak dari neutron yang inti, lalu kepada elektron dan proton. Pengetahuan tentang ketentuan ini barulah didapat setelah diadakan penyelidikan yang seksama.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kita ambil saja perumpamaan melihat kepala gajah yang begitu besar, dengan belalai dan telinganya yang lebar dan gadingnya yang panjang. Lalu mari kita lihat dengan mikroskop keadaan kepala lalat atau lengau! Bila kepala lalat itu telah kelihata dalam mikroskop, yang telah membesar berpuluh kali lipat, kita pun ta'jub melihat betapa hebatnya kejadian kepala dan tubuh lalat yang sangat kecil itu; matanya besar, mukanya berbulu, mempunyai belalai pula seperti gajah. Dan dia pun berhati, berjantung dan mempunyai perjalanan nafas yang teratur sebagai binatang-binatang yang besar-besar juga.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><i>'Alaa kulli syai-in qadiir</i>. Atas tiap-tiap sesuatu sangat menentukan. Dengan menggali rahasia alam, sehingga mendapat pengetahuan tentang segala yang dilihat, didengar dan diselidiki dari yang kecil sampai kepada yang besar, di waktu mendapatnya itulah kita akan lebih faham apa arti yang sebenarnya daripada kata takdir. Tegaslah bahwa segala sesuatu itu ada ketentuannya. Teranglah bahwa kalau ketentuan tidak ada, tidak pulalah akan berarti apa yang dinamai ilmu pengetahuan atau science (sains). Dan ini ditegaskan lagi pada ayat 191 dekat penutup Surat 3, ali Imran:</span></div>
<br /><div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"> ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖَ ﻫَٰﺬَا ﺑَٰﻄِﻼً </span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"<i>Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia.</i>"</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Atau dengan percuma, dengan kacau-balau, atau dengan sembrono!</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Oleh karena ketentuan Tuhan itu mengenai tiap-tiap sesuatu (kulli syai-in) dapatlah kita lihat itu pada teraturnya peredaran bumi di keliling matahari, yang pada pandangan sepintas lalu mataharilah yang mengelilingi bumi. Dapat dilihat pada pergantian musim, pergiliran letak bintang-bintang. Dapat kita lihat pada berbagai ragam buah-buahan dengan segala macam rasanya. Kadang-kadang kita merasakan perbedaan enak dan manis rasa mangga yang berbeda dengan manisnya rasa manggis, manisnya rasa rambutan yang berbeda dengan manisnya rasa buah apel, manisnya buah anggur yang berbeda dengan manisnya buah delima. Kadang perbedaan manis berbagai jenis mangga sesama mangga, atau pisang sesama pisang. Beribu tahun usia dunia tidaklah pernah berkacau atau bertukar ganti rasa masing-masingnya itu. Semuanya itu jelas menunjukkan bahwa masing-masingnya itu menuruti apa yang telah ditentukan oleh Tuhan.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Perhatikan pulalah berbagai jenis bunga-bungaan dengan campuran warnanya yang sangat indah itu. Di sana pun kelihatan jelas sekali ketentuannya, yang masing-masing bunga itu telah menerimanya dengan tetap. Perhatikanlah beribu macam ikan dalam lautan yang hidup dengan ketentuan sendiri, yang sesuai dengan hidup dalam laut dengan insang untuk menarik nafas di laut dengan lembung-lembung dalam perut yang bisa digembungkan dengan udara sehingga ikan dapat melembung ke atas permukaan air dan bisa pula dikempiskan untuk membenam ke bawah, sedang berbagai jenis ikan diberi alat senjata penjaga diri sehingga barangsiapa yang mendekat hendak mengganggunya dapat kena sengatnya yang kadang-kadang dapat membunuh. Atau mempunyai getaran listrik yang bisa mengalirkan stroom kalau dirinya tersinggung, atau ketam yang dapat memotong kaki manusia jika dia sedang ternganga jika dipijakkan, atau seperti sotong (cumi-cumi) yang kalau dirinya terganggu dapat menyemburkan warna hitam pekat, sehingga dengan dinding warna hitam itu orang tidak melihatnya berada di mana lagi dan dia sempat melarikan diri. Ini semua menunjukkan bahwa masing-masing hidup dalam ketentuannya sendiri yang sangat teratur.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Apatah lagi manusia! Begitu besar kekayaan Allah yang memberi ketentuan kepada manusia. Sehingga masing-masing manusia mempunyai ketentuan buat dirinya sendiri (identitas). Bunyi suara ditentukan buat masing-masing orang yang tidak serupa dengan suara orang yang lain. Sidik jari, tanda pada bibir sehingga sudah bermilyar manusia yang mati sebelum manusia yang sekarang, namun tidaklah ada suaranya yang serupa. Masing-masing telah ditentukan suaranya yang tidak akan serupa dengan suara orang lain. Pada masa tafsir ini dikarang tidak kurang dari empat milyar manusia penduduk bumi ini, tidak juga ada yang serupa suaranya. Dan jika ini telah mati pula kelak, akan datang lagi angkatan yang lain, suara mereka pun tidak ada yang akan serupa. Inilah ketentuan, dan inilah kekayaan dan kekuasaan yang tiada terpermanai yang nyata boleh disaksikan setiap hari, tetapi tidak ada kekuasaan dan kekuatan lain yang dapat menirunya. Sebab Yang Maha Kuasa dan Maha Menentukan itu hanyalah Satu jua adanya.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Itulah makna dari sifat Allah yang disebut <i>Qadir</i>, yang biasa kadang-kadang diartikan Maha Kuasa atau kita artikan yang mentakdirkan segala sesuatu. Tetapi karena kurang kita renungkan kerapkalilah kita salah memahamkan takdir, sehingga kadang-kadang kita lupa bahwa sifat Allah atau salah satu dari nama Allah yang disebut <i>Qadir</i> kita artikan saja bahwa Allah dapat berbuat sekehendaknya, dengan tidak mempunyai ketentuan, seakan-akan tidak mempunyai undang-undang yang disebut "Sunnatullah". Padahal semuanya ada ketentuannya, yang satu bertali dan berhubungan dengan yang lain. Misalnya bila air sungai mengalir dengan derasnya, itu adalah ketentuan adanya tekanan air (mineral) Lalu ada manusia menyeberang sungai itu; ketentuannya ialah bahwa dia pasti hanyut kalau tidak mempunyai persediaan kekuatan buat mengatasi derasnya aliran air itu, dan dia pasti sampai dengan selamat ke seberang asal dia tidak kehilangan akal, lalu diturutinya aliran air sambil melangkah atau berenang.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Demikianlah bahwa hidup dan mati manusia, bala bencana atau keselamatan, semuanya itu adalah pertemuan di antara ketentuan dengan ketentuan baik ketentuan besar atau ketentuan kecil, ada yang diketahui oleh manusia dan ada yang belum mereka ketahui. Namun seluruh keadaan dalam alam ini tidaklah ada yang terlepas dari ketentuan yang telah ditentukan Tuhan, yang kadang-kadang disebut juga hukum <i>sebab dan akibat</i>.</span></div>
<br /><br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"<i>Dia yang menciptakan maut dan hayat</i>" (pangkal ayat 2). Teranglah bahwa Allahlah yang menciptakan mati dan hidup. Tetapi tentu timbullah pertanyaan, mengapa di dalam ayat ini maut yang disebut terlebih dahulu, kemudian baru disebut hayat? Mengapa mati yang disebut terlebih dahulu, sesudah itu baru hidup? Padahal manusia hidup terlebih dahulu sebelum mati?</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Kalau kita renungkan susunan ayat sejak dari ayat yang pertama terus kepada ayat kelima berturut-turut, nyatalah bahwa tujuannya ialah memberi peringatan kepada manusia bahwa hidup ini tidaklah berhenti sehingga di dunia ini saja. Ini adalah peringatan kepada manusia agar mereka insaf akan mati di saming dia terpesona oleh hidup. Banyak manusia yang lupa akan mati itu bahkan takut menghadapi maut karena hatinya yang terikat kepada dunia. Berkenaan dengan ayat peringatan mati di samping hidup inilah Ibnu Abi Hatim merawikan sebuah Hadis dari Qatadah, bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:</span></div>
<br /><div dir="rtl" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: right;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 24px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">إِنَّ ا للهَ أَذَلَّ بَنِيْ آدَمَ بِالْمَوْتِ وَجَعَلَ الدُّنْيَادَارَحَيَاٍة ثُمَّ دَارَمَوْتٍ وَ جَعَلَ اْلآ خِرَةَ دَارَجَزَاءٍ ثُمَّ دَارَبَقَاءً (رواه ابنو أبي حاتم)</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"<i>Sesungguhnya Allah menghinakan keturunan Adam dengan maut, dan Allah menjadikan dunia ini negeri untuk hidup, kemudian itu negeri untuk mati, dan Dia jadikan negeri akhirat untuk menerima ganjaran dan negeri untuk kekal.</i>"</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Hadis yang dirawikan oleh Ibnu Abi Hatim dari Qatadah ini dan dirawikan pula oleh Ma'mar dari Qatadah juga, yang serupa isinya dan artinya, dapatlah dijadikan penjelasan dari maksud ayat ini. Yakni asal kita lahir ke dunia, sudahlah berarti bahwa kita telah pasti mati, sebab kita telah menempuh hidup, dan di antara waktu hidup dan mati itulah kita anak Adam menentukan nilai diri, sepanjang yang telah dijelaskan oleh lanjutan ayat: "<i>Karena Dia akan menguji kamu, manakah di antara kamu yang terlebih baik amalannya.</i>" Maka di antara hidup dan mati itulah kita mempertinggi mutu amalan diri, berbuat amalan yang terlebih baik atau yang bermutu Tegasnya di sini dijelaskan bahwa yang dikehendaki Allah dari kita ialah <i>Ahsanu 'amalan</i>, amalah yang terlebih baik, biarpun sedikit, bukan amalan yang banyak tetapi tidak bermutu. Maka janganlah beramal hanya karena mengharapkan banyak bilangan atau kuantitas, tetapi beramallah yang bermutu tinggi walaupun sedikit, atau berkualitas. "<i>Dan Dia adalah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.</i>" (ujung ayat 2).</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Dengan menonjolkan terlebih dahulu sifat Allah yang bernama <i>al-'Aziz</i>, Yang Maha Perkasa dijelaskan bahwa Allah tidak boleh dipermain-mainkan Di hadapan Allah tidak boleh beramal yang separuh hati, tidak boleh beramal yang ragu-ragu. Melainkan kerjakan dengan bersungguh-sungguh, hati-hati dan penuh disiplin. Karena kalau tidak demikian, Tuhan akan murka. Tetapi Tuhan pun mempunyai sifat <i>al-Ghafur</i>, Maha Pengampun atas hambaNya yang tidak dengan sengaja hendak melanggar hukum Tuhannya dan selalu berniat hendak berbuat amalan yang lebih baik, tetapi tidak mempunyai tenaga yang cukup buat mencapai yang lebih baik dari itu. Pada waktu itulah Tuhan menunjukkan belas kasihanNya, karena tidaklah Allah memberati seseorang kecuali sekadar kesanggupan yang ada padanya, sebagaimana tersebut pada pangkal ayat penghabisan (286) daripada Surat kedua al-Baqarah.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"<i>Dia yang telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat.</i>" (pangkal ayat 3). Banyaklah kita perdapat di dalam al-Quran tentang langit yang tujuh tingkat atau tujuh lapis. Telah macam-macam pula tafsir yang dikemukakan orang. Ada yang mencoba menafsirkan dengan pengetahuan yang baru setengah berkemban. Ada yang menafsirkan bahwa langit yang tujuh lapis itu ialah bintang-bintang satelit matahari yang terkenal. Sejak dari bumi sendiri, Jupiter, Apollo, Neptunus Mars, Mercury dan Uranus. Tetapi itu hanya semata-mata tafsir, menurut dangkal atau dalamnya ilmu pengetahuan si penafsir tentang keadaan alam cakrawala. Dan ada juga yang memasukkan berbagai dongeng, sehingga dihiasilah tafsir al-Quran dengan dongeng yang tidak berketentuan dari mana sumbernya. Semuanya itu belumlah tepat mengenai alamat yang dituju. Oleh sebab itu sesuailah kita dengan penjelasan yang diberikan oleh Sayid Quthub di dalam "Zilal"nya bahwa "langit tujuh tingkat" itu jangan ditafsirkan dengan ilmu pengetahuan alam (science, sains) yang bisa berobah-obah. Karena penyelidikan manusia tidaklah akan lengkap dalam menghadapi alam cakrawala yang begitu maha luas. Cukupkan sajalah dengan Iman terhadap artinya; "Langit adalah tujuh tingkat". Kita percayai itu, dan bagaimana tujuh tingkatnya itu, Tuhanlah Yang Lebih Tahu.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sampainya manusia ke bulan dengan pesawat yang bernama Apollo, belumlah menjamin bahwa mannusia sudah akan sanggup menguasai langit dan mengetahui seluruh rahasia langit. "<i>Tidaklah akan kamu lihat pada penciptaan Yang Maha Pemurah itu sesuatu pun dari yang bertikaian.</i>" Artinya bahwa semuanya dijadikan dengan teratur, tersusun rapi.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ahli-ahli telah sampai penyelidikannya bahwasanya bintang-bintang yang bertaburan di langit itu diatur menurut jarak ukuran yang tertentu, menurut ukuran perseimbangan, sehingga yang satu berkait dengan yang lain, jarak jauh ukuran antara yang satu dengan yang lain itu menyebabkan dia tidak terjatuh dari tempatnya yang telah ditentukan. "<i>Maka ulanglah kembali penglihatan, akankah engkau lihat sesuatu yang janggal?</i>" (ujung ayat 3).</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Lihatlah misalnya matahari dan bulan. Bila kita lihat dari atas permukaan bumi, ini bulan penuh empat belas hari, lalu dibandingkan dengan matahari, kelihatannya sama saja besarnya. Padahal ilmu pengetahuan manusia telah membuktikan bahwa bulan ini sangatlah kecilnya bila dibandingkan dengan matahari, bahkan bulan lebih kecil dari bumi. Mengapa maka sama saja kelihatan besarnya? Alangkah cerdik pandai Tuhan yang mengaturnya, sehingga terletak bulan di tempat yang sama besarnya kelihatan oleh manusia dari muka bumi dan matahari. Niscaya kalau letak bulan di dekatnya sedikit lagi daripada tempat yang telah ditentukan oleh Allah semula itu, akan kelihatan bulan itu jauh lebih besar daripada matahari, sebagaimana bila matahari terbenam ke sebelah Barat di balik gunung, kelihatan seakan-akan matahari itu kecil saja dibandingkan dengan gunung.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sebab itu tidaklah ada yang janggal. Tidaklah ada yang ukurannya tidak kena. Bentuk timbunan tanah yang bertumpuk jadi gunung sama saja dengan bentuk munggu kecil yang di bawah gunung itu.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"<i>Kemudian itu ulanglah kembali penglihatan kedua kalinya.</i>" (pangkal ayat 4). Pangkal ayat ini menyuruh kita mengulangi penglihatan memperhatikan sekali lagi, dua tiga kali lagi. Karena apabila ditambah mengulangi melihatnya akan terdapat lagi keajaiban yang baru dan "<i>Niscaya akan kembalilah penglihatan dalam keadaan payah.</i>" Payah karena kagum dengan kebesaran Ilahi. Bila dilihat keadaan alam yang sekeliling kita ini akan terdapatlah sifat-sifat Allah yang mulia terlukis dengan jelas padanya. Kesempurnaan (Kamal), Keindahan (Jamal) dan Kemuliaan (Jalal). Di sana bertemu kasih, di sana bertemu sayang, di sana bertemu perlindungan, di sana bertemu peraturan dan ketentuan yang sangat membuat kita menjadi kagum. Maka berasa bahagialah diri karena diberi akal buat memikirkan semuanya itu, diberi perasaan halus buat merasakannya. "<i>Dan dia akan mengeluh.</i>" (ujung ayat 4). Mengapa mengeluh? Mengeluh lantaran karena di waktu itu mendesaklah dari dalam jiwa kita sebagai manusia berbagai perasaan. Di antaranya ialah kagum melihat betapa besarnya kekuasaan Tuhan. Di samping itu terasalah kecil diri di bawah kekuasaan Ilahi. Lalu timbul rasa syukur yang sedalam-dalamnya karena kita dijadikan manusia yang dapat berfikir dan merasa, buat meresapkan nikmat Allah dan kekayaanNya yang terbentang di mana saja dan ke mana saja mata memandang.</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Sungguhlah keempat ayat permulaan daripada Surat al-Mulk ini membawa kita manusia ke halaman alam Yang Maha Kuasa, untuk mempergunakan penglihatan mata dan pendengaran telinga menghubungkan diri dengan Allah, dengan perantaraan Alam yang Allah ciptakan. Benarlah kata-kata yang jadi buah tutur dari ahli-ahli Tasawuf:</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">"</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: italic; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Aku ini adalah perbendaharaan yang tersembunyi. Lalu Aku ciptakan hamba-hambaKu. Maka dengan bimbinganKulah mereka mengenal Daku</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">."</span></div>
<br /><div dir="ltr" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Akal budi dan perasaan yang halus dalam diri dipersambungkan dengan alam keliling oleh penglihatan dan pendengaran, untuk mengambil hasil dan mencari hakikat yang sebenarnya. Mencari kenyataan sejati di belakang kenyataan yang nampak.</span></div>
<br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 14.666666666666666px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: 400; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Ayat-ayat ini dapat mendorong kita buat mencintai seni, berpereasaan halus. Boleh juga membawa kita ke dalam ilmu pengetahuan yang mendalam, boleh juga membawa ke dalam filsafat atau hikmat tertinggi. Tetapi hasil yang sejati ialah menumbuhkan keyakinan bahwa kita datang ke dalam alam ini bukanlah dengan tiba-tiba, dan bukan dengan kebetulan, dan bahwa alam ini sendiri pun mustahillah begini teratur, kalau tidak ada yang mengaturnya.</span><br />
</div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-77486433380983193912016-01-02T11:11:00.001+07:002016-01-02T11:11:17.567+07:00Honoring The Orphans | Nouman Ali Khan | illustration<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="270" src="https://www.youtube.com/embed/mPNg5uzrROo" width="480"></iframe>Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-18870445192876978212015-05-19T05:52:00.000+07:002015-05-19T05:52:00.608+07:00When the child begins to talk<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Recite the following Ayah of the Qur'an first:<br />
<div dir="rtl" style="text-align: right;">
<br /></div>
<div dir="rtl" style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;">وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدَاً وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ وَلِيٌّ مِنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرَاً
</span></div>
<br />
<span id="verse_2140_language_6_content"> "Praise to Allah , who has
not taken a son and has had no partner in [His] dominion and
has no [need of a] protector out of weakness; and glorify
Him with [great] glorification."</span>. (<a href="http://quran.com/17/108-111">QS 17:111</a>)<br />
<br />
and then:<br />
<div dir="rtl" style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;">لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
</span></div>
"There is no god, except Allah"</div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-85374594308187836422015-05-17T11:53:00.000+07:002015-05-17T11:53:00.268+07:00He Perfected Your Forms<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span id="verse_5202_language_9_content">He has created the heavens and
the earth in just proportions, and has given you shape, and made your
shapes beautiful: and to Him is the final Goal. <span id="verse_5203_language_9_content">He knows what is in the heavens
and on earth; and He knows what ye conceal and what ye reveal: yea,
Allah knows well the (secrets) of (all) hearts. (<a href="http://quran.com/64/1-6">QS 64:3-4</a>)</span></span><br />
<br />
<span id="verse_5202_language_9_content"><span id="verse_5203_language_9_content"><span id="verse_298_language_9_content">From Allah, verily nothing is hidden on earth or in the heavens. <span id="verse_299_language_9_content">He it is Who shapes you in the wombs as He pleases. There is no god but He, the Exalted in Might, the Wise. (<a href="http://quran.com/3/3-9">QS 3:5-6</a>)</span></span></span></span><span id="verse_5202_language_9_content"><span id="verse_5203_language_9_content"><span id="verse_298_language_9_content"></span></span></span><br />
<span id="verse_5202_language_9_content"><span id="verse_5203_language_9_content"><span id="verse_298_language_9_content"><span id="verse_299_language_9_content"></span></span></span> </span></div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-21231078391252857442015-03-11T11:53:00.000+07:002015-05-17T09:35:39.527+07:00When All Doors are Closed<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Do you ever wonder why when you're most in need, every door you seek of the creation remains closed? You knock on one, but it's slammed shut. So you go to another. It's also shut. You go from door to door, knocking, pounding on each one, but nothing opens. And even those doors you had once depended on, suddenly shut. Why? Why does that happen?
<br />
<br />
There is nothing left to call on.<br />
<a name='more'></a>But Allah.
<br />
<br />
And that's the point.
<br />
<br />
I bear witness, there is no Ilah. Except Allah.
<br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<div dir="ltr" id="docs-internal-guid-e7c5ae46-5f38-9712-fbd8-098079329c0c" style="line-height: 1.38; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: large; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">أَمَّن يُجِيبُ ٱلْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ ٱلسُّوٓءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَآءَ ٱلْأَرْضِ ۗ أَءِلَٰهٌ مَّعَ ٱللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ</span><br />
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: large; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><br class="kix-line-break" /></span><span id="verse_3221_language_6_content">Is He [not best] who
responds to the desperate one when he calls upon Him and
removes evil and makes you inheritors of the earth? Is there a
deity with Allah? Little do you remember.</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"></span> <a href="http://quran.com/27/59-65">(QS 27:62)</a></div>
</div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-31016688837534343152015-01-03T18:13:00.000+07:002015-01-03T18:13:00.055+07:00Share Cerita<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<br />
<span id="verse_6008_language_9_content">Now, as for man, when his Lord trieth him, giving him honour and gifts, then saith he, (puffed up), "My Lord hath honoured me."</span><br />
<br />
<span id="verse_6008_language_9_content"><span id="verse_6009_language_9_content">But when He trieth him, restricting his subsistence for him, then saith he (in despair), "My Lord hath humiliated me!"</span></span><br />
<span id="verse_6008_language_9_content"><span id="verse_6009_language_9_content"></span></span><br />
<a name='more'></a> <br />
Pernah nggak kepikiran, kalo kita kena musibah, kadang muncul pertanyaan dalam pikiran kita, "Kenapa sih musti gue yang ngalamin ini semua?"
<br />
<br />
Tapi, pernah nggak kepikiran, kalo kita dikasih kelapangan rezeki sedikiiiit aja, apa pernah kita nanya pertanyaan yang sama, "Kenapa aku yang Allah kasih kesempatan nerima rezeki ini?" Kayaknya sih lebih sering lupa ya?
<br />
<br />
Itu salah satu kenyataan sederhana bahwa kita masih lebih mudah melupakan Allah saat dikasih kemudahan. Di lain kesempatan, saat kita merasa susah, baru kita inget bahwa ada Allah. Itu pun kadang kita melakukannya dengan maksud untuk "menggugat" kenapa Allah nggak adil sama kita dengan ngasih musibah.
<br />
<br />
Lah.. selama ini kita juga nggak pernah adil sama Allah. Inget Dia kalo kita dikasih musibah, tapi lupa lagi begitu dikasih kelapangan.</div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-57275111268773975892014-12-29T18:11:00.000+07:002014-12-29T18:11:00.461+07:00Yang Mengajarkan Berbicara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: x-large;">بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ</span>
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;">ٱلرَّحْمَٰنُ</span>
<br />
<br />
(Allah) Most Gracious!
<br />
<br />
<span style="font-size: large;">عَلَّمَ ٱلْقُرْءَانَ</span>
<br />
<br />
It is He Who has taught the Qur'an.
<br />
<br />
<span style="font-size: large;">خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ</span>
<br />
<br />
He has created man:
<br />
<br />
<span style="font-size: large;">عَلَّمَهُ ٱلْبَيَانَ</span>
<br />
<br />
He has taught him speech (and intelligence).
<br />
<br />
Qur'an: Ar-Rahmaan (55:1 - 4)</div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-60769776061442022152014-10-03T12:39:00.001+07:002014-10-03T12:39:26.637+07:00Munajat <p dir="ltr">Bismillaahirrahmaanirrahiim. Allaahumma shalli wasallim wabaarik 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Astaghfirullahal a'zhiim wa atuubu ilaih. </p>
<p dir="ltr">Ya Allah, selamatkanlah kami semua dari semua dosa dan perbuatan kami sendiri. </p>
<p dir="ltr">Selamatkanlah dari kehinaan dan permaluan. </p>
<p dir="ltr">Selamatkanlah dari fitnah dunia dan segala apa yang membahayakannya. </p>
<p dir="ltr">Ya Allah, Engkau yang menahan sesuatu dan menjaganya. </p>
<p dir="ltr">Engkau jugalah pemilik segala pertolongan yang kami-kami butuhkan. </p>
<p dir="ltr">Semua beban kami, kesulitan kami, kesusahan kami, hanya Engkau yang mampu mengatasinya. </p>
<p dir="ltr">Hanya Engkau ya Allah. </p>
<p dir="ltr">Tidak ada selain Engkau yang mampu menolong kami. </p>
<p dir="ltr">Tidak ada satu pun pertolongan manusia bisa menolong kami jika Engkau tiada menghendakinya. Dan tidak ada satu pun bahaya menimpa kami jika Engkau juga tiada mengizinkannya. </p>
<p dir="ltr">Ya Allah, terlalu kecil semua urusan kami buat-Mu. Bahkan semua urusan manusia jika dikumpulkan dan dihadapkan pada-Mu, juga teramat kecil. </p>
<p dir="ltr">Tiadalah salah kami yang lemah ini benar-benar bergantung kepada-Mu. </p>
<p dir="ltr">Jika ada dosa kami, maka ampunilah ya Allah. Jangan sampai dosa kami menyengsarakan kami dunia akhirat. </p>
<p dir="ltr">Dan jika ada kebaikan dari diri kami, mudah-mudahan ia mencukupi buat diri kami mendapatkan rahmat-Mu. </p>
<p dir="ltr">Wahai Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang, sungguh kami sangat berhajat akan pertolongan-Mu. </p>
<p dir="ltr">Ya Allah, betapa kami-kami ini sudah menjadi hamba-Mu yang lalai dan lalai terus. Diberi nikmat sedikit saja, sudah lari kami menjauh dari diri-Mu. Adalah pantas jika kemudian kesusahan dan kesulitan kembali Engkau hidangkan di kehidupan kami. </p>
<p dir="ltr">Ya Allah, kami pahami semua kesulitan kami adalah sebuah bentuk Kasih Sayang-Mu terhadap kami. Engkau tidak menghendaki kami susah di negeri yang kami tidak bisa lagi kembali. Engkau menghendaki kami bertaubat dan meniti jalan lagi kembali menuju diri-Mu. </p>
<p dir="ltr">Ya Allah, bimbinglah kami agar kami bisa menemukan mutiara di balik semua kesusahan kami. </p>
<p dir="ltr">Penuhi hati kami dengan kesabaran, keikhlasan menjalani hidup, dan niatan yang kuat untuk memenuhi hidup kami dengan ibadah kepada-Mu. </p>
<p dir="ltr">Ya Allah, kepada siapa lagi kami mengadu jika bukan pada-Mu. Kepada siapa lagi kami bersandar jika bukan pada-Mu. Kepada siapa lagi kami berlindung dari segala ketakutan dan kegelisahan kami, jika bukan kepada-Mu. </p>
<p dir="ltr">Allahumma laka-l-hamdu. Wa ilayka mustyaka. Wa anta-l-musta'an. </p>
<p dir="ltr">Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Dan kepada Engkau saja kami pantas mengeluh. Dan Engkau semata tempat kami memohon pertolongan. </p>
<p dir="ltr">Tunjukkan segala jalan buat kami untuk mendapatkan ridha-Mu dan Pertolongan-Mu. </p>
<p dir="ltr">Ya Allah, sesiapa yang membaca doa ini, lalu ia menambahinya dengan apa-apa yang menyesakkan dadanya, kabulkanlah. </p>
<p dir="ltr">Sesiapa yang membaca doa ini, dan kemudian ia menambahi dengan apa yang memusingkannya, dan dengan apa yang menjadi hajatnya, kabulkanlah <br>
ya Allah. </p>
<p dir="ltr">Sesiapa yang membaca doa ini, dan kemudian ia menambahi dengan apa yang menjadi pujian kepada-Mu semata, dan merendahkan dirinya di hadapan keagungan-Mu semata, terimalah ya Allah. Terima sebagai tambahan keutamaan buatnya. </p>
<p dir="ltr">Bebaskan semua yang sedang punya kesulitan dari kesulitannya. Bebaskan <br>
semua yang sedang kesusahan dari kesusahannya. Bebaskan semua yang <br>
zalim dari kezalimannya. Bebaskan semua yang sedang bermaksiat dari <br>
maksiatnya. Bebaskan semua yang bodoh dari kebodohannya. Bebaskan <br>
semua yang sombong dan berbangga diri dari kesombongannya. Sebab Kasih <br>
Sayang-Mu. </p>
<p dir="ltr">Engkau betul-betul Maha Kuasa atas segala sesuatu. </p>
<p dir="ltr">Tidak ada yang tidak mungkin bagi diri-Mu. </p>
<p dir="ltr">Kekuasaan-Mu tiada berbatas tiada bertepi. </p>
<p dir="ltr">Laa hawla walaa quwwata illaa billaahi-l 'aliyyil 'adzhiim, washallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii ajma'iin, wa-l-hamdulillaahi Robbi-l-'aalamiin. </p>
<p dir="ltr">Onliners.. Jika munajat ini dirasa bermanfaat, mohon disebarkan bagi <br>
saudara-saudara muslim dan mukmin. Semoga jadi amal saleh kita semua. <br>
Amin.</p>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-62530173360043074602014-08-29T07:08:00.001+07:002014-08-29T07:19:50.515+07:00Pemeliharaan Tuhan<p dir="ltr">Tuhan Pemelihara kami, Engkau telah meliputi segala sesuatu (dengan) rahmat dan ilmu(-Mu), maka ampunilah orang-orang yang telah bertaubat dan mengikuti jalan-Mu dan hindarkanlah mereka dari siksa azab (neraka) Jahim. Tuhan Pemelihara kami, masukkanlah mereka ke surga-surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan siapa yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan pasangan-pasangan mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkau-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan hindarkanlah mereka dari keburukan, dan orang-orang yang Engkau <u>hindarkan</u> darinya keburukan pada hari itu, maka sesungguhnya Engkau telah merahmatinya dan demikian itulah (yakni penghindaran dari keburukan) keberuntungan yang agung. QS 40:7-9. </p>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-55859081837586728032014-03-22T05:57:00.000+07:002014-03-22T05:57:00.161+07:00[zen habits] What if You Didn't Have to Worry About Yourself?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Posted: 21 Mar 2014 07:35 AM PDT
<br />
<a href="http://zenhabits.net/other/">http://zenhabits.net/other/</a>
<br />
<br />
Credit to <a href="http://leobabauta.com/">Leo Babauta
</a><br />
<a href="http://leobabauta.com/"><br /></a>
Have you ever had people annoy you at work? Or maybe family members whose little habits bothered you? Have you been frustrated by a store clerk or waiter, or maybe another driver? What about frustration with your kid, or spouse?
<br />
<br />
<br />
How can we become more tolerant, find calm in the middle of all of these annoyances and frustrations?
<br />
<br />
For me, when I remember, the answer lies in getting outside of myself.
<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Nearly every moment of every day of our entire lives (more than 20 million seconds for me) is spent worrying about ourselves. We are preoccupied by concern about ourselves: am I doing the right thing, will I mess this up, will I be able to meet deadline, what do other people think of me, am I good enough, why is this happening to me, how can I get better, why dont people listen to me, why dont they treat me better, why cant they get out of my way, why is my body so fat, why dont things go my way, am I missing out on things?
<br />
<br />
But what if we were freed of this worry about ourselves?<br />
<br />
What if, for a little while, we could assume our selves were being taken care of, comforted and protected and accepted?
<br />
<br />
What if we could stop this Thinking About Self for awhile, and do something else?
<br />
<br />
Wouldnt this be a bit liberating? Wouldnt it be nice to get free of this preoccupation that has taken up our entire lives?
<br />
<br />
I, for one, welcome this opportunity.
<br />
<br />
So what happens when we are freed of worrying about ourselves? We can now start looking in on other people, and finding out what theyre like, what theyre going through. It turns out, they are suffering just as much as we are. They are constantly worried about the same things, wanting to be happy but worried about themselves and wondering why this stranger (you) is always acting irritated with them.
<br />
<br />
We can see this suffering, and understand what its like, because weve just come from our own minds, where the same kinds of things have been going on for years. We can empathize.
<br />
<br />
We can also want them to suffer less, and maybe comfort them, give them compassion.
<br />
<br />
Returning to our own minds, arms full of this new information and empathy and compassion we can maybe be more tolerant when someone doesnt behave perfectly (as if we ever behave perfectly ourselves), when someone is rude or slow or loud. Maybe we can even act kindly towards them, give them a mental hug and see how we can help them.
<br />
<br />
Of course, its easy to return to our self-preoccupied state. I always return here, because its such a strongly-ingrained mental habit. But I can see this happening sometimes, and try to get out of the little space thats my self-preoccupied mind.
<br />
<br />
Even for the briefest moment, this little bit of floating around can bring a small measure of lightness and happiness. And if you practice it repeatedly, its a liberation like no other.<br />
</div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-1254906813767736302014-01-04T14:00:00.000+07:002014-01-04T14:00:02.251+07:00Tentang Kesombongan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
"Dan (ingatlah) tatkala Kami berkata kepada Malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam! Maka sujudlah mereka, kecuali iblis, enggan dia dan menyombong, karena adalah dia dari golongan makhluk yang kafir. (ayat 34).
<br />
<br />
Inilah kelanjutan dari pelaksanaan keputusan Allah mengangkat Khalifah di bumi itu. Adam telah dijadikan dan telah diajarkan kepadanya berbagai nama, dan banyak ilmu yang diberikan kepadanya, yang tidak diberikan kepada Malaikat. Kemudian diperintahkan Tuhanlah Malaikat-malaikat itu menyatakan hormat kepada Adam, dengan bersujud.<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Sudah lama kita maklumi, sebagai tersebut di dalam beberapa surat dalam al-Quran, misalnya dalam Surat al-Haj (Surat 22) ayat 18, atau Surat an-Nahl (Surat 16) ayat 49, atau ar-Ra'd (Surat 13) ayat 16,
<br />
atau Surat ar-Rahman (Surat 55) ayat 6, bahwa seluruh makhluk bersujud kepada Tuhan, sejak dari Malaikat, atau isi semua langit dan bumi, bahkan kayu-kayuan, bahkan bintang di langitpun sujud kepada Tuhan. Kita manusiapun sujud dan diperintah sujud kepada Tuhan. Bagi kita manusia yang dikatakan sujud itu ialah mencecahkan kening ke bumi, lengkap dengan anggota yang tujuh, yaitu kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua telapak kaki ditambah kepala. Tetapi bagaimana sujudnya pohon-pohon? Bagaimana sujudnya Malaikat? Niscaya tidaklah sampai pengetahuan kita ke sana. Yang terang dengan sujud itu terkandunglah sikap hormat dan memuliakan. Maka diperintahlah Malaikat memuliakan Adam dan bersujud, yaitu sujud cara Malaikat, yang kita tidak tahu, dan tidak perlu dikorek-korek lagi buat tahu. Malaikatpun melaksanakan perintah itu kecuali satu makhluk, yaitu iblis. Dia enggan menjalankan perintah Tuhan itu dan dia menyombong. Mengapa dia
<br />
enggan dan menyombong? Di ujung ayat sudah ada penjelasannya, yaitu karena memang dia telah mempunyai dasar buat kufur. Dan dalam ayat-ayat yang lain sampai dia menyatakan sebab kesombongan itu, yaitu karena Tuhan menjadikannya dari api, sedang manusia Adam yang disuruh dia bersujud kepadanya itu dijadikan Tuhan dari tanah. (Surat al-A'raf, Surat 7, ayat 11; Surat Shad, Surat 38, ayat 76).
<br />
<br />
Dengan sikap iblis yang menyombong sendiri itu, mulailah kita mendapat pelajaran bahwasanya Allah mentakdirkan di dalam iradatNya bahwasanya tanda kekayaan Tuhan itu bukanlah jika Dia menjadikan roh yang baik saja. Di samping yang baikpun dijadikanNya yang buruk. Di samping yang patuh dijadikanNya pula yang durhaka. Ini sudah ada sejak dari permulaan. Sehingga bagi Nabi kita Muhammad s.a.w. sendiri yang tengah berjuang menyampaikan seruan Allah seketika ayat ini diturunkan, menjadi pengertian lebih mendalamlah bahwa keingkaran dan kekufuran penentang-penentang beliau, baik waktu di Makkah atau waktu di Madinah, sudahlah suatu kenyataan yang tidak dapat dielakkan. Kalau dasar telah ada kufur, Tuhan Allahpun mereka tentang sebagai yang dilakukan oleh Iblis itu.
<br />
<br /></div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-25902758990908351982013-08-29T15:13:00.000+07:002013-08-29T15:17:49.780+07:00Tentang Sihir<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu melakukan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir, melainkan setan-setan itulah<br />
yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, padahal keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seseorang<br />
sebelum mengatakan, "<i>Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.</i>" Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu sesuatu yang dapat memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya (atau sebaliknya). Mereka (ahli sihir) tidak akan dapat mencelakakan<br />
seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barang siapa yang<br />
menukar (kitab Allah) dengan sihir itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu. (Albaqarah 102).<br />
<br /></div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-44847530787662325332013-08-17T11:57:00.000+07:002013-08-17T11:57:00.440+07:00Tentang Berhati-hati dengan Caci-maki<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Abu Hurairah meriwayatkan bahwa pada suatu hari Abu Bakar as-Shiddiq duduk dekat Rasulullah s.a.w. dalam satu majlis. Tiba-tiba datanglah seseorang, lalu orang itu melepaskan beberapa caci-maki kepada Abu
</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Bakar, dan Abu Bakar menjawab, kelihatan muka Rasulullah berubah jadi </span></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">marah, dan beliau terus berdiri meninggalkan majlis itu. Melihat Rasulullah berdiri, Abu Bakarpun berdiri mengikuti beliau. Lalu dia bertanya: "Orang itu memaki aku dan aku berdiam diri, sedang engkau tersenyum. Tetapi kemudian setelah makiannya itu keterlaluan dan aku menangkisnya, engkau kelihatan marah dan engkau segera berdiri meninggalkan majlis. Kenapa begitu?"
</span></span></div>
<div style="text-align: left;">
</div>
<a name='more'></a><span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;"><br /></span></span><br />
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: inherit;"><span style="font-size: small;">Rasulullah menjawab: "Seketika engkau berdiam diri mendengar kata-kata orang itu, Malaikat ada di sana dan dialah yang membalas makian orang itu; itu sebabnya aku tersenyum. Tetapi setelah engkau mulai menjawab, syaitan telah masuk ke dalam majlis itu. Tentu saja aku tidak mau duduk dalam satu majlis yang dihadiri oleh syaitan. Wahay Abu Bakar!" Dan kata beliau selanjutnya "Adalah tiga macam hak yang engkau terima dari Allah. Tidaklah seseorang hamba yang dianiaya orang dengan suatu penganiayaan, lalu dia memberi maaf, melainkan pasti Allah akan memuliakan hamba itu, dan berjanji akan membelanya. Dan tidaklah seorang hamba membuka pintu pemberian kepada Allah, melainkan Allah berjanji akan menambah untuknya lebih banyak."</span></span></div>
</div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8620626.post-2380477048012029732013-07-12T06:05:00.000+07:002013-07-12T06:05:00.792+07:00Tentang Kemuliaan dan Membanggakan Diri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
"<i>Ingatlah olehmu akan nikmatKu yang telah Aku kurniakan kepadamu, dan sesungguhnya Aku telah pernah memuliakan kamu atas bangsa-bangsa.</i>" (Q 2:47)<br />
<br />
Diperingatkan hal ini, bahwa kemuliaan yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka itu, bukanlah karena darah keturunan mereka lebih tinggi dari darah keturunan yang lain. Sekali-kali tidaklah Tuhan mengajarkan perbedaan suku (ras), tinggi itu rendah ini. Mereka pernah dimuliakan melebihi bangsa dan suku yang lain, sebab merekalah penerima waris ajaran nenek-moyang mereka Ibrahim, Ishak dan Ya'kub tentang percaya kepada Allah Yang Maha Esa. Selama Tauhid itu mereka pegang teguh, kemuliaan itu tidaklah akan dihilangkan atau dicabut dari mereka. Jadi mereka diberi kemuliaan ialah karena kemuliaan pendirian. Adapun kalau Tauhidnya telah hilang, dan yang mereka pertahankan telah tinggal kemegahan saja menyebut-nyebut kebesaran yang lampau, hinalah mereka dan bangsa lain yang menerima dan menjunjung Tauhid itu pulalah yang akan dimuliakan Tuhan.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
"<i>Dan takutlah kamu akan hari, yang tidak akan dapat melepaskan suatu diri sesuatu apapun dari satu diri yang lain.</i>" (Q 2:48). Inilah salah satu pokok ajaran Islam. Jangan sampai anak-cucu merasa bahwa mereka akan terlepas dari tanggungjawab di akhirat, semata-mata dengan membanggakan bahwa mereka turunan si anu, anak-cucu si fulan. Bani Israil jangan sampai mendabik dada mengatakan kami ini keturunan Ya'kub dan Yusuf; karena kalau telah datang waktu perhitungan di akhirat kelak Ya'kub dan Yusuf tidaklah dapat mereka pergunakan. "<i>Dan tidak akan diterima daripadanya permohonan.</i>" Yakni semua memohon grasi atau ampunan karena kesalahan yang telah lalu, yang dimintakan oleh orang lain. Memohon kepada Tuhan supaya si anu yang bersalah dibebaskan saja. "<i>Dan tidak diambil daripadanya penebusan.</i>" Secara jelasnya, tidaklah ada harta walaupun emas sebesar gunung untuk dijadikan uang jaminan. Karena harta untuk menjamin itu tidak ada samasekali kepunyaan manusia. Semuanya Allah yang empunya. "<i>Dan tidak mereka akan ditolong.</i>" (ujung ayat 48). Karena yang akan dapat menolong ketika itu lain tidak hanyalah usaha sendiri yang disiapkan dari sekarang.<br />
<br />
Hal ini diperingatkan kepada Bani Israil, supaya pendirian yang salah ini segera mereka buang.<br />
<br />
Mereka menutup hati buat menerima petunjuk walaupun dari mana datangnya, sebab mereka merasa merekalah <i>Sya'bullah al-Mukhtar</i>, yakni bangsa kepunyaan Allah yang telah dipilih. Penyakit kebanggaan yang seperti ini kalau dibasmi akan menimbulkan permusuhan dengan bangsa atau golongan yang lain. Bahkan penyakit ini telah berlarut-larut, yang menyebabkan beratus tahun lamanya bangsa-bangsa Eropa memandang kaum Yahudi itu manusia terkutuk yang harus disisihkan dari pergaulan hidup mereka. Sehingga kampung kediaman mereka dinamai <i>Ghetto</i>. Bahkan sebelum Agama Islam masuk ke negeri Spanyol, sangatlah hinanya mereka dipandang oleh orang Nasrani.<br />
<br />
Barulah nasib mereka berubah setelah Islam datang ke Spanyol. Tetapi kebencian kepada mereka menjadi turun-temurun, berkali-kali mencapai puncak, dan puncak yang terakhir di zaman kita ialah kekejaman Jerman Nazi dan Hitler memusnahkan berjuta-juta orang Yahudi di Eropa. Dan dijelaskanlah dalam ayat 48 ini memperingatkan kepada mereka bahwa kemuliaan mereka di zaman dahulu itu memang diakui bukan karena darah mereka istimewa dalam alam, tetapi karena mereka mempunyai pegangan agama yang benar, yaitu Tauhid, dan nenek-moyang mereka mengamalkannya dan memperjuangkannya dengan sungguh-sungguh.<br />
<br />
Dari ayat-ayat ini kita melihat teguran yang jelas sekali dari Tuhan kepada Bani Israil, atau kaum Yahudi yang ada di Madihnah pada masa itu. Tuhan mengakui, bahwa di zaman dahulu memang mereka diberi kemuliaan oleh Tuhan, melebihi segala bangsa-bangsa yang ada dikeliling bangsa-bangsa tetangga mereka adalah penyembah berhala. Tetapi setelah Nabi Muhammad datang, Tauhid hanya tinggal menjadi sebutan. Yang penting bagi mereka ketika itu ialah mengumpulkan kekayaan. Faham agama menjadi membeku. Merasa diri lebih tinggi dan lebih unggul dari golongan lain. Arab di Madinah mereka pandang hina dan rendah. Penyakit merasa diri lebih ini menghinggapi juga bangsa-bangsa yang lain. Nabi Muhammad s.a.w. pernah mengatakan bahwa bangsa Arabpun adalah semulia-mulia bangsa. Yang dimaksud Nabi bukanlah bahwa darah Arab itu istimewa dari darah bangsa-bangsa yang lain, melainkan karena Tuhan menurunkan wahyu ke dunia ini dengan memakai bahasa Arab sehingga mulialah orang Arab, sebab mereka yang terlebih dahulu dapat memahami wahyu. Tetapi kalau orang Arab lalu bangga dan mendabik dada lantaran wahyu itu padahal tidak menjunjung dan mengamalkan, dengan sendirinya kemudian yang mereka terima itu tidak ada lagi.<br />
<br />
Kita ummat Islampun dengan terusterang harus kita akui, kadang-kadang ditimpa juga oleh penyakit Yahudi ini. Tuhan telah pernah menganugerahi kemuliaan dan kurnia kepada kaum Muslimin berabad-abad lamanya, sampai menaklukkan Dunia Barat dan TImur. Tetapi satu waktu pamor Muslimin menjadi muram dan negerinya dijajah oleh bangsa-bangsa lain, dan mereka mundur dalam lapangan politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan, sehingga yang dapat dibanggakan oleh anak-cucu yang datang di belakang, tidak lain hanyalah pusaka nenek-moyang yang dahulu. Dengan tidak sadar si anak-cucu tadi membanggakan kemuliaan nenek-moyang, tetapi tidak mau insaf dan tidak mau membina kemuliaan yang baru, atau sambungan, karena menyeleweng jauh dari garis agama yang diajarkan Rasul. Maka samalah keadaan kita dengan Yahudi.<br />
<div>
<br /></div>
</div>
Anunghttp://www.blogger.com/profile/06812192219313431508noreply@blogger.com0