Ini tentang realitas kehidupan masyarakat modern. Utamanya masyarakat di negeri yang terjajah secara ideologis dan mental.
Cobalah tengok sekeliling anda. Iming-iming hadiah ada di mana-mana. Beli sabun colek, bisa dapat hadiah. Menabung di bank Mi'un, bisa dapat hadiah.
Pikirkan baik-baik. Rakyat golongan mana yang bisa dapat hadiah? Siapa pun bisa? Jangan tertipu!
Rakyat kecil hanya menyumbangkan uangnya yang tidak seberapa buat orang-orang yang sudah punya uang berlebih. Semakin banyak anda punya uang, semakin banyak anda bisa beli barang, semakin besar juga kesempatan anda bisa dapat hadiah.
Kenyataan paling jelas bisa anda lihat di banyak bank. Undian hadiah bank ditarik setiap hari, disiarkan di teve-teve. Perhatikan lah siapa yang dapat hadiah. Kebanyakan orang-orang dari kota besar. Mereka dapat mobil (Dan kemacetan di kota besar pun semakin parah).
Buat anda produsen produk apapun, kalau anda memang mau memberikan hadiah, Ikhlas lah. Jangan berharap apa pun. Berikan lah hadiah itu kepada siapa pun tanpa harus mempertimbangkan ini itu. Tak perlu dilihat saldo yang ada di rekening berapa. Orang yang saldo rekeningnya kecil pun seharusnya punya kesempatan yang sama dapat hadiah.
Hadiahnya pun yang bisa mencerdaskan lah. Jangan hanya hadiah yang wujudnya mewah. Rakyat kecil dikasih hadiah mobil mewah mana mampu membiayai perawatan?
Cobalah lagi tengok sekeliling anda. Iming-iming hadiah toh tidak selalu bisa ditemukan. Kalau anda beli buku, anda tidak dapat hadiah apapun. Rakyat negeri ini diiming-imingi hadiah kalau beli barang yang sifatnya konsumtif. Kalau beli barang yang bisa mencerdaskan, yang bisa menambah isi kepala dengan pemahaman-pemahaman baru, tak ada hadiah.
Budaya membaca pun makin tertinggal jauh daripada kehidupan konsumtif. Dan bangsa ini tidak semakin pintar.
No comments:
Post a Comment