Thursday 5 November 2009

Wahai SBY, Bertindaklah!

Wahai presidenku, mengapa engkau seolah tuli mendengar hiruk pikuk ini? Kami menanti mendengar dirimu mengeluarkan perintah pengunduran diri bagi para pejabat yang terlibat korupsi. Dua hari sudah kami menanti, mengapa kau membisu? Apakah gelombang teve tidak dapat diterima di Cikeas? Apakah istana Cikeas menjadi menara gading bagi dirimu?

Wahai presidenku, kami memberikan amanat bagimu untuk memimpin negeri ini. Kami percaya padamu. Tapi kepercayaan kami perlahan semakin memudar melihat kebisuanmu beberapa hari ini. Mengapa seorang Prita dipenjara dan kasusnya diusut begitu terperinci hanya karena dia menuliskan sepotong keluhan? Mengapa seorang Anggodo masih bisa bebas padahal begitu banyak bukti yang menyudutkan dirinya? Apakah permohonan maaf seorang Anggodo kepada dirimu karena dia telah menyebut-nyebut dirimu tidak cukup menjadi bukti keterlibatan besar Anggodo?

Nalar kami tak sampai, nurani kami hanya nurani rakyat yang memohon keadilan tegak di negeri ini. Mungkin diriku pun akan mendapatkan perlakuan tak adil hanya karena menuliskan semua ini. Seperti inikah keadilan yang tegak di bawah kepemimpinanmu?

Wahai SBY, bertindaklah! Jika dirimu tidak berani, ingatlah, rakyat ada di belakangmu mendukungmu!

No comments: