Thursday 20 July 2006

Bencana Kebetulan Playboy

Bicara soal kebetulan, seperti yang dibahas oleh Juwi dan rekan-rekannya, saya juga mengamati ada beberapa kebetulan yang terjadi belakangan ini. Entah apakah benar atau tidak, terlepas dari masalah yang 'dicari-cari', saya pikir event Bencana dan event Terbitnya Playboy Indonesia masih bisa dikatakan sebagai sebuah kebetulan.

Ketika bencana Tsunami Jogjakarta terjadi tanggal 27 Mei 2006, Playboy Indonesia tetap terbit pada tanggal 7 Juni 2006.

Pada bulan Juli, majalah ini kembali terbit, tapi bukan pada tanggal 7 (Sumber: Detik.Com). Beberapa hari setelah edisi ke-3 terbit, bencana Tsunami Pangandaran pun terjadi.

Mungkin bagi sebagian orang analisis saya termasuk 'dicari-cari'. Tapi marilah kita introspeksi, di saat saudara-saudara kita sedang mengalami musibah, tega kah kita justru menambah dosa?

4 comments:

juwi said...

Nggak usah jauh-jauh ke Playboy, Nung, kalo mo ngomongin tambah dosa (soalnya cukup banyak majalah lain yang lebih vulgar dari Playboy Indonesia yang pernah dan masih beredar tanpa diganggu gugat), itu bantuan bencana ada aja yang masuk kantong sendiri.

biKi said...

bener.. makin lama makin ancur aja ya.. tanda2? aduhhhhhh manusia udah gak mempan dibilangin, ya jd satu2nya cara digituin kali ya? hiks

Anung said...

Iya Juw, selain Playboy majalah dalam negeri sendiri cukup banyak yang lebih vulgar.

Soal bantuan bencana, bingung juga gue, pejabat-pejabat tingkat tinggi yang baru nerima gaji ke-13 itu ada gak ya yang ngerelain gajinya nggak dia terima?

J.K. once said, "Gaji saya kan *cuma* 40 juta."

word verification: xdvdid

Anung said...

kadang manusia emang susah ya Bik dibilangin. Dikerasin baru nyadar.

word verification: dtqiko