Saturday 17 September 2005

Sedia Payung Sebelum Membuat Orang lain Susah

Hari Jumat saya pulang malam dari daerah Grogol Jakarta Barat. Cuaca masih normal, tidak mendung, tidak juga cerah. Malah cenderung gerah. Pukul 21.00 baru saya dapat bis ke arah Selatan.

Sampai di Slipi Jaya, kondisi cuaca dan lalu lintas masih normal. Biasanya di akhir minggu seperti ini (hari Jumat malam) kondisi lalu lintas cukup padat. Mungkin kebanyakan orang lebih memilih pulang lebih cepat hari ini, karena kebetulan hari Jumat minggu ini berbarengan dengan pertandingan sepak bola Liga Indonesia yang sudah masuk babak 8 besar.

Menjelang daerah Slipi, hujan mulai turun. Kalau hujan turun di Jakarta, jalanan pasti macet. Ternyata benar. Begitu bis yang saya tumpangi mulai berjalan ke arah gedung BPK, lalu lintas pun mulai macet. Betul-betul tidak bergerak. Untungnya sopir bis segera ambil inisiatif untuk masuk jalur tol (kebetulan juga pas di depan gedung BPK ada pintu masuk tol, kalau nggak ada ya saya terpaksa ikut bermacet-macet ria malam ini).

Awalnya saya pikir kemacetan tadi hanya karena sebab yang biasa terjadi di Jakarta kala hujan turun, para pengendara kendaraan bermotor lebih berhati-hati mengemudikan kendaraannya karena jalan licin.

Ternyata keadaannya lebih buruk. Dalam kondisi jalan licin, lalu lintas masih bisa berjalan. Malam ini kejadiannya betul-betul lebih parah daripada situasi yang biasanya terjadi. Lalu lintas sepanjang depan gedung BPK sampai di bawah jembatan layang yang mengarah ke TVRI memang benar-benar macet total, tak ada satu pun kendaraan yang bisa jalan. Padahal selepas jembatan, keadaan jalan kosong melompong (kecuali diisi dengan air yang turun dari langit).

Kemacetan malam ini rupanya terjadi karena para pengendara motor lebih memilih menutupi jalan di bawah jembatan layang sehingga kendaraan lain sama sekali tidak bisa lewat.

Betul-betul parah.

Begitulah akibat kalau kita tidak sedia payung sebelum hujan (dalam kasus pengendara sepeda motor, payung lebih tepat digantikan dengan jas hujan). Gara-gara kita tidak mau bersusah payah menyiapkan jas hujan, sekian ratus orang yang sudah lelah dan segera ingin pulang ke rumahnya mau tak mau ngedumel di belakang para pengendara motor itu.

No comments: