Wednesday 17 August 2005

Merdeka

Bulan Agustus ini, bangsa Indonesia merayakan ulang tahun kemerdekaan. Sudah tua untuk ukuran seorang manusia, tapi mungkin untuk ukuran sebuah bangsa, apalagi bangsa sebesar Indonesia, 60 tahun bisa dibilang remaja.

Bagaimanapun, waktu sepanjang itu seharusnya sudah cukup untuk betul-betul memerdekakan bangsa ini dari pola pikir yang terkekang. Cobalah renungkan, apakah kehidupan keseharian kita sudah bisa dibilang merdeka?

Hand phone berbagai macam jenis bisa ditemukan di negeri ini, terutama di kota-kota besar. Banyak orang yang membeli handset keluaran terbaru tanpa tahu bagaimana mengoperasikan fitur-fitur canggih yang tersedia. Membeli handset keluaran terbaru semata-mata hanya karena gengsi. Apakah ini sikap merdeka? Pikiran kebanyakan warga kota besar di Indonesia masih terbelenggu dengan nafsu 'gengsi', tidak mau ketinggalan menuruti nafsunya ingin memiliki barang mahal dan canggih.

Kebanyakan bangsa ini masih terjajah oleh nafsunya.

Sekolah, kursus, dan perguruan tinggi menjamur di mana-mana. Pendidikan jadi industri. Tidak peduli rakyat kebanyakan masih kesulitan mengumpulkan uang untuk membayar biaya pendidikan yang begitu mahalnya. Yang terpikir bagaimana mendapatkan untung dari penyelenggaraan pendidikan, alih-alih membuat pintar orang.

Kebanyakan bangsa ini masih terjajah oleh nafsunya ingin memperkaya diri.
Kebanyakan bangsa ini masih terjajah oleh kebodohan. Ironisnya kebanyakan orang pandai justru menjajah saudara sendiri.

Walhasil kebanyakan generasi muda bangsa ini, terutama di kota besar, pergi ke sekolah setiap pagi demi mencari nilai bagus. Tak peduli ilmu tidak didapat, nilai bagus bisa didapat dari mencontek pekerjaan orang lain.

Kebanyakan bangsa ini masih belum mandiri, tidak percaya diri dengan kemampuan sendiri untuk bangkit menggunakan akal dan pikiran sendiri, membuat sebuah karya milik sendiri.

Tak heran jika rasa memiliki sebagian orang di negeri ini begitu rendahnya. Aset negara pun dibiarkan lepas demi kepentingan jangka pendek. Kedudukan kita pun lemah di hadapan bangsa-bangsa lain karena kita tidak punya kemampuan yang membanggakan, masih tergantung dari bangsa lain.

Sudah 60 tahun negara ini menyatakan kemerdekaannya, tapi tampaknya kebanyakan orang lupa bahwa Proklamasi adalah awal dari perjuangan yang lebih panjang. Perjuangan untuk membuktikan bahwa negeri bernama Indonesia memang benar-benar merdeka.

No comments: