Tuesday, 11 June 2019

Mensyukuri Negative Spiral

Dalam hidup ini pilihannya hanya ada dua pilihan besar. Bersyukur atau Kufur. Termasuk ke dalam pilihan Kufur adalah ketika kita merasa menyesali berlebihan terhadap apa yang kita alami. Ketika setiap pagi kita dikasih kesempatan sama Allah bisa bangun pagi, kita merasa perjalanan sehari itu terasa teramat berat, dan hampir putus asa. Takut menghadapi persoalan yang akan dijalani sepanjang hari yang baru.

Yakinkan diri kalo apa yang sekarang kita berada, sesungguhnya adalah posisi terbaik yang Allah berikan buat kita.

Inget kan gimana riwayat nabi Yusuf? Kalo mau menyesali perjalanan hidup beliau, tentu kita akan bertanya kenapa kok masa kecil beliau mengalami kondisi yang nggak menyenangkan. Dibuang dari rumah, diculik, dijadikan budak.



Kalo dilihat gimana riwayat Rasulullah Muhammad dan para sahabatnya, tentu kita bisa berpikir menyesali kenapa kok nggak sejak awal usia 20an Allah kasih wahyu pertama kepada Rasulullah? Kenapa harus nunggu dua puluh tahun lagi baru wahyu al-Qur'an diturunkan? Kan mestinya bisa lebih cepet perkembangan Islam kalo sejak awal wahyu diturunkan.

Ingatlah takdir kita sebagai seorang manusia. Pengetahuan kita serba terbatas. Allah lebih tahu kenapa nabi Yusuf dibuang dari rumah dan dijauhkan dari ayahnya, nabi Ya'qub. Allah lebih tahu kenapa wahyu al-Qur'an baru diturunkan kepada Rasulullah pada saat usia beliau mencapai 40. Kita berpikir lebih cepat lebih baik. Kita berpikir masa kecil nabi Yusuf bisa lebih bahagia. Tapi Allah berkehendak lain. Kenapa? Sebab Allah Maha Tahu, sementara pengetahuan kita sebagai manusia serba terbatas.

Jadi, jangan merasa sok tahu di hadapan Allah yang Maha Tahu. Dan jangan menyesali kenapa masa lalu kita terasa kelam. Di hadapan kita ada kesempatan untuk membuat perubahan-perubahan besar. Allah masih kasih kita kesempatan, berarti Allah masih ingin kita berbuat sesuatu. Allah masih memberi kesempatan kita bisa menambah catatan amal baik. Kita masih dikasih pilihan untuk bersyukur, sebagai pengganti kebiasaan kita selama ini yang hampir selalu menyesali keadaan.

Jika kamu bersyukur, Aku tambah karuniaKu kepadamu.

Ini janji Allah sendiri. Allah nggak pernah ingkar janji. Apa yang Dia ucapkan sebagai janji, pasti akan dipenuhi. Dalam kondisi seburuk apa pun, jika kita bersyukur, pelan-pelan karunia Allah akan bertambah. Karunia yang kita terima dan kita syukuri, akan menambah lebih banyak lagi karunia Allah dalam perjalanan usia kita yang masih tersisa.

Pilihan untuk menyesali keadaan, bukan membuat hidup kita semakin ringan. Negative Spiral. Semakin kita menyesal, penyesalan-penyesalan berikutnya akan bertambah. Semakin kelam alam pikiran kita untuk bisa melihat alternatif-alternatif jalan keluar yang Allah sediakan. Akhirnya kita sendiri yang rugi.

Jadi pilihan dari setiap keadaan, pilihan yang baik untuk menjadikan diri kita lebih bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita, adalah bersyukur. Mensyukuri keadaan kita saat ini. Allah masih kasih kesehatan. Allah masih kasih kita tempat tinggal untuk beristirahat. Allah masih memberikan kita kesempatan untuk bangun pagi dan mengucap syukur atas kesempatan yang diberikan bisa hidup sehari lagi.

Setidaknya mulailah bersyukur bahwa kita masih bisa bersyukur. Ingat bahwa rasa syukur dan rasa terima kasih itu akan menyebabkan janji Allah terpenuhi, yakni ditambahnya karunia kehidupan yang lebih lapang. Bangun pagi mengucap kalimat Hamdalah, yakin bahwa kesempatan hidup sehari lagi merupakan pemberian Allah semata, membuka karunia-karunia Allah berikutnya. Pikiran lebih lapang, hati lebih tenang, lebih mudah berpikir untuk menentukan keputusan-keputusan sepanjang aktifitas seharian.

Ketika berhadapan dengan hal-hal yang kurang menyenangkan dalam perjalanan aktifitas hari ini, pasrahkan kepada Allah. Nggak perlu disesali. Ingat, penyesalan akan merembet ke penyesalan-penyesalan berikutnya dan membuat sebuah Negative Spiral. Pikiran yang semula terang jadi kelam, sulit untuk berpikir lapang menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Tingkah laku orang yang kurang menyenangkan, nggak perlu disesali. Serahkan aja sama Allah, biar Allah yang urus, apakah tindakan mereka Dia ampuni, atau Dia berikan hukuman. Tugas kita hanya menambah catatan amal baik kita, sebab nanti akhirnya kita sangat membutuhkan catatan amal yang banyak.

Tingkah laku orang yang kurang menyenangkan, itu pilihan hidup mereka sendiri kok. Dan itu adalah pilihan hidup yang merupakan ekspresi dari penyesalan hidup mereka sendiri. Biarkan saja mereka menjalani Negative Spiral mereka sendiri. Kita ambil piihan untuk selalu bersyukur atas apa pun kondisi yang Allah berikan dalam perjalanan hidup kita.

Orang-orang yang memilih menjalani Negative Spiral, maafkan saja. Serahkan urusannya sama Allah. Doakan agar mereka juga Allah kasih kesempatan untuk bisa bersyukur, seperti yang kita jalani. Pesan Rasulullah, jika kita mendoakan kebaikan bagi orang lain, sesungguhnya ada ribuan malaikat di sisi Arsy Allah yang mendoakan kembali diri kita akan doa yang sama.

No comments: