Monday, 22 June 2009

Minuman Diuretik dan Stroke

Dalam posting Wisnu tentang Stroke, kami sempat bertukar informasi perihal pencegahan dan penanggulanan Stroke. Pengennya sih nggak kena penyakit ini, makanya faktor-faktor pemicunya perlu dibahas supaya kita semua tahu. Dengan begitu kita bisa melakukan pencegahan.

Tapi kalo ternyata pada akhirnya kena stroke juga, maka kita juga perlu tahu gimana cara menanggulanginya. Makanya itu juga perlu dibahas.

Buat yang belum kena stroke, dan nggak pengen kena stroke, atau paling nggak mencegah sebisa mungkin dari resiko kena stroke, ini ada satu tips.

Hindari minuman diuretik.

Apa itu minuman diuretik? Minuman ini adalah cairan yang kalo kita minum, malah memicu tubuh kita untuk mengeluarkan urine. Apa aja yang termasuk ke dalam kelompok minuman diuretik? Dua jenis yang paling akrab dengan kita adalah Teh dan Kopi.

Coba deh perhatiin sekali-sekali, kalo pagi-pagi kita minum kopi atau teh, frekuensi membuang urine pasti lebih besar daripada kalo kita nggak minum kopi atau teh.

Terus, apa sih hubungannya dengan stroke? Secara medis, stroke itu terjadi karena ada penyempitan pembuluh darah di otak. Kok bisa begitu? Salah satu penyebabnya adalah karena cairan darah kita lebih kental daripada biasanya, sehingga aliran darah tidak senormal biasanya. Karena lebih kental, artinya aliran darah lebih lambat.

Miriplah seperti sungai yang penuh dengan sampah kira-kira. Lambatnya aliran darah ini bisa juga meninggalkan zat-zat yang kental tadi di sepanjang pembuluh darah. Kira-kira mirip juga dengan sampah yang kita sering lihat nyangkut di sungai-sungai yang kotor.

Penumpukan sampah otomatis juga lama-kelamaan membuat saluran pembuluh darah mengecil. Akibatnya aliran darah juga makin lama malah makin lambat lagi. Dan ketika aliran darah di pembuluh otak semakin lambat, pasokan oksigen ke sel-sel otak menjadi terganggu. Ketika ada sel otak yang tidak mendapatkan pasokan oksigen, terjadilah apa yang kita sebut dengan stroke itu.

Nah, dengan mengkonsumsi minuman diuretik, kita justru membuang cairan dari dalam tubuh kita. Akibatnya tentu tubuh kita 'lebih kental' karena kekurangan cairan. Untuk mengantisipasinya, secara alamiah tubuh kita mengambil cadangan air dari.. you guess what?
cairan darah dan otak. Why oh why? Because dua komponen tubuh itu lah yang paling banyak mengandung cairan dalam tubuh manusia.

To make the story short, pada akhirnya yang jadi korban ya kita sendiri. Tubuh kekurangan cairan, darah kita lebih kental dan semakin kental, dan berujung pada stroke.

Jadi, untuk mengurangi resiko terkena stroke, kurangilah minum kopi dan teh. Atau minuman diuretik lainnya. Perbanyaklah minum air putih. Saran dari seorang teman, dia sering minum air putih sekurang-kurangnya dua gelas setelah sarapan, dua gelas setelah makan siang, dan dua gelas setelah makan malam. Insya Allah ditambah setidaknya dua gelas lagi di luar tiga waktu itu, kecukupan minimal air putih yang disarankan delapan gelas per hari akan terpenuhi.

Selamat banyak minum air putih, dan selamat terhindar dari stroke!

4 comments:

Anonymous said...

nice info n share gan... ane sehari kudu dua gelas minum kopi... kira2 bisa diimbangin ma banyak minum aer putih ga? maksudnya, kopi ga berenti tapi efek diuretik-nya ga terlalu berpengaruh, karena cadangan aer yg di otak n darah kaga keambil.. gmn?? mohon bimbingannya gan... (sah'elah... maaf kebanyakan gaya ane..)

Anung said...

Bismillah aja pak Dhe, semoga sih bisa diimbangin. Kalo mau lebih pasti, rasanya lebih baik bisa ditanyakan ke dokter di rumah sakit terdekat.

Unknown said...

maaf gan, bagaimana dengan penderita hipertensi yang mendapat obat golongan diuretik. misalnya hidroclortiazid, tu gimana menurut agan ?
gan rasanya terlalu cepat buat cairan di otak diambil. kan sebagian besar metabolisme menghasilkan H20.

Anung said...

Gan Heri Fitrianto, kalo spesifik ke obat tertentu, rasanya bukan keahlian saya untuk menjawabnya.