Tuesday 12 May 2009

Ono ora Ono

Kabar politik di Indonesia beberapa hari terakhir didominasi oleh berita tentang ditahannya ketua KPK. Di sela-sela keriuhan berita KPK, terselip juga kabar dari KPU dan rencana pemilihan presiden bulan Juli mendatang. Walaupun berita KPK mengalahkan berita KPU dari segi porsi pemberitaan di media, tapi tak kalah menarik adalah desas-desus pilihan calon presiden SBY yang katanya akan mengusung Boediono menjadi pasangan calon wakil presiden.

Usut punya usut, ada berita yang katanya menjelaskan kenapa SBY memilih Boediono.

Konon katanya, para legenda politik yang ingin maju menjadi pemimpin negeri ini berkumpul, dengan maksud ingin mendampingin pak SBY menjadi wakil presiden. Akan tetapi, disayangkan, tidak semua tokoh legenda itu datang tepat waktu.

Maka pak SBY pun memeriksa kehadiran para legenda itu.

"Pak Boedi?", tanya SBY memeriksa kehadiran pak Boediono.

"Ono!", jawab Boediono mengonfirmasi kehadirannya.

"Jusuf Kalla?", tanya SBY lagi.

"Ora ono!", kali ini staf kepresidenan yang menjawab.

"Mega?"

"Ora ono!"

"Prabowo?"

"Ora ono!"

"Wiranto?"

"Ora ono!"

Maka akhirnya dipilihlah pak Boediono karena hanya dia yang bisa menjawab Ono ketika dipanggil. Boediono dipilih karena dia Ono (artinya "ada" dalam bahasa Jawa), sementara Mega ora ono, JK ora ono, Prabowo ora ono, Wiranto ora ono.

Monday 11 May 2009

Benarkah Yahudi Cerdas?

Menyikapi beberapa kali artikel tentang sebab-sebab kecerdasan orang Yahudi yang berseliweran di internet, saya merasa sedikit sedih. Banyaknya artikel itu diteruskan dari satu milis ke milis lain justru menunjukkan betapa umat Islam sebagian besar terjangkit penyakit kebodohan.

Padahal dalam budaya Islam, meriwayatkan hadits tidak boleh sembarangan. Jika dalam rantai riwayat sebuah hadits terdapat orang yang diragukan kejujurannya, maka hadits itu, betapa pun meyakinkannya, harus ditolak. Apalagi di dalam surat alHujurat(49) ayat ke-6 tercantum perintah bagi umat Islam untuk selalu melakukan verifikasi terhadap berita yang diterima.

Berikut ini uraian yang saya sampaikan berkaitan dengan artikel "Kecerdasan Orang Yahudi".

Salah satu sebab kenapa orang Yahudi pintar dan kebanyakan Muslim bodoh adalah:

1. Kebanyakan Muslim cenderung menerima berita mentah-mentah tanpa melakukan verifikasi apakah memang berita tersebut benar atau tidak.

Padahal dalam kitab utama Muslim, alQuran, tercantum dalam surat alHujurat ayat 6:

Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
QS. al-Hujurat (49) : 6
(http://e-quran.sourceforge.net/chapter/049.html)


Kalau rajin menggunakan Google, seharusnya di jaman sekarang ini pemeriksaan kebenaran berita jauh lbih mudah dilakukan.

Memasukkan kata kunci "Stephen Carr Leon" ke Google, didapatkan satu review tetang berita Kecerdasan orang Yahudi sebagai berikut:

http://bedtimestorie.blogspot.com/2009/02/who-fish-is-dr-stephen-carr-leon.html

Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Semoga kita berbesar hati untuk mengambil pelajaran dari kitab kita sendiri, alQuran. Terutama dalam kasus ini surat alHujurat(49) ayat 6.

Thursday 7 May 2009

MyBukisa

Link