Thursday 26 January 2006

Dan Lalu lintas pun jadi Lancar

Hari Senin yang lalu (23 Januari 2006) saya terjebak macet parah di daerah Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dalam waktu 1 jam, bis umum yang saya tumpangi hanya bisa maju sejauh 500 meter.

Selepas daerah perempatan Republika-Warung Buncit, lalu lintas masih padat, namun tidak separah di daerah Ragunan. Padahal kalau diperhatikan volume lalu lintas yang lewat di kedua daerah itu kurang lebih sama.

Kira-kira sudah hampir berjalan 3 bulan ini, polisi lalu lintas rajin mengadakan razia terhadap para pengendara motor yang melintas di jalur cepat di ruas jalan Warung Buncit - Mampang Prapatan. Ketika pertama kali razia dilakukan, kalau saya tidak salah ingat sekitar akhir bulan Nopember 2005 yang lalu, banyak pengendara motor yang 'terjebak' oleh jebakan razia para petugas. Para polisi itu siap berdiri di jalur cepat, 'menangkap basah' para pengendara motor yang lewat di sana.

Sekitar awal bulan Januari, efeknya mulai terasa. Ruas jalan Warung Buncit - Mampang Prapatan mulai lancar walaupun volume kendaraannya tidak banyak berubah. Yang lebih terasa adalah pada kejadian hari Senin itu. Walaupun volume kendaraan cukup besar (ditambah dengan suasana hujan yang biasanya cukup efektif untuk memacetkan jalanan ibukota), tapi ternyata lalu lintas di Warung Buncit tetap lancar.

Semoga saja para pengemudi yang lewat di sana belajar dari fakta ini, bahwa kalau kita mau tertib antri, jalanan jadi lancar. Kok antri sih? Ya iya dong ah, berlalu lintas di jalan raya itu kan mirip dengan antri, bedanya kita boleh menyusul kalau memang kendaraan di depan kita berjalan lambat. Tapi yang penting dipahami adalah di jalan raya, kita tidak boleh memotong jalur!

Kebiasaan memotong jalur muncul dari keinginan sebagian pengendara untuk 'lebih cepat sampai' di tempat tujuannya. Karena ingin cepat sampai, mereka sering berjalan zig-zag memotong jalur, yang secara tidak langsung memotong jalur sesama pengendara lain. Akibatnya justru kemacetan bertambah parah.

Sayangnya, kesadaran berkendara para pengemudi motor khususnya, tampak tidak sepenuhnya dipahami dengan baik. Buktinya, selepas daerah Warung Buncit - Mampang Prapatan, perilaku buruk memotong jalur pun kembali dijalankan. Buktinya daerah Ragunan di hari Senin itu jadi macet parah. Kalau diperhatikan, kemacetan hari Senin itu terjadi karena para pengendara motor dengan seenaknya memotong jalur kendaraan lain di perempatan Jati Padang, perempatan Ragunan - jalan Arteri, dan pertigaan Mangga Besar.

Para pengendara motor ini lebih merasa 'takut kena tilang' begitu mulai memasuki kawasan Warung Buncit.

Ah..beginilah wajah manusia-manusia Indonesia. Semoga saja tulisan ini bisa dibaca banyak pengendara motor, terutama yang sering lewat di kawasan yang sering kena macet parah. Belajarlah kalian dari disiplin lalu lintas di kawasan Warung Buncit - Mampang Prapatan.

Tapi, kalau kalian masih mau kena macet ya nggak apa-apa, silahkan saja teruskan kebiasaan memotong jalur orang lain. Toh yang kena akibatnya juga kalian sendiri kan?

Monday 16 January 2006

Perubahan Beban

Buat para pemirsa, mohon maaf kalau selama hampir dua bulan ini tidak ada postingan blog (ciehh.. kayak gue udah yakin aja ini blog banyak pembacanya).

Event tahun baru nggak ada blog. Event Idul Adha juga nggak ada blog.

Sebentar lagi Imlek sama Muharram. InsyaAllah ada blogs baru.

Sementara ini, saya posting satu topik dulu (setidaknya buat mengobati rasa penasaran temen gue si Juwi yang udah nanya kok nggak ada blog baru selama ini)

Here it is...

Kata orang, beban 1 kilogram yang sama nggak akan berubah jika kita angkat pake tangan selama 1 hari dari pagi sampe sore. Bebannya nggak nambah, nggak berkurang. Yang berubah justru tangan kita yang dipake buat ngangkat itu beban. Makin lama makin capek (Silakan coba kalo masih nggak percaya juga, atau kalau anda suka melakukan eksperimen kecil-kecilan).

Hal yang sama juga berlaku kalau bebannya bukan berbentuk fisik. Misalnya beban pikiran. Biar gampang ngebayanginnya, saya ambil satu contoh: Kapan pindah kerja? Suasana kerja di kantor udah nggak nyaman lagi. Tapi mau pindah kerja kesempatan belum ada.

Kalo beban itu dipikirin 1 hari, mungkin masih nggak apa-apa. Satu minggu juga mungkin masih baik-baik aja. Tapi kalo solusinya (baca: kesempetan pindah) nggak dapet-dapet juga, dan kita masih mikirin, otak kita mulai capek dong ah.

Kembali ke contoh soal beban 1 kg. Gimana caranya supaya tangan kita nggak capek? Kalo udah capek ya istirahat. Lepasin dulu itu beban. Taruh di lantai atau di atas meja. Abis itu kita istirahat dulu. Minum biar badan seger. Kalo perlu minum susu biar tangan kita besok pagi kuat lagi ngangkat beban.

Alternatif lain: Biar tangan kita nggak capek, berbagilah. Minta bantuan temen deket buat mbantu kita ngangkat beban. InsyaAllah tangan kita nggak secapek kalo kita ngangkat beban itu sendiri.

Kembali lagi ke contoh soal Pindah Kerja. Kalo kesempetan pindah kerja belum dapet, sementara suasana di kantor makin ndak nyaman, istirahat dulu lah. Take it easy aja. Tapi ya jangan terlalu pasrah dong ah. Dipikirkan pelan-pelan. Kalo mau ambil solusi mengistirahatkan otak, rajin-rajinlah berdoa. Perlahan-lahan pikirkan solusi apa yang bisa diambil.

Kalo mau ambil solusi alternatif, bicarakanlah masalah Pindah Kerja itu dengan temen deket. Siapa tau si temen deket punya adek / kakak / temen / tetangga yang lagi buka lowongan kerja di tempat lain.

Sampe di sini, ada hal yang menarik: Siapa bilang chatting itu nggak produktif? Dengan chatting, kita memperbanyak teman. Banyak teman, besar pula kemungkinan kita bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan jawaban masalah kita (sekian kepala yang berfikir lebih baik daripada 1 kepala). Emang sih, sekilas chatting itu mengurangi waktu kerja di kantor. Tapi kan dengan chatting, beban emosional karyawan justru berkurang. Makin produktif lah karyawan karenanya.

Jadi, jangan berburuk sangka dulu deh sama orang yang rajin pake fasilitas kantor buat chatting.

BTW, gue juga mau cari profesi baru neh. Buat nambah2 penghasilan, lebih bagus kalo jadi penghasilan sampingan yang utama (pengennya pekerjaan kantor malah gue jadiin penghasilan sekunder he he). Kalo ada yang punya info kasih komentar di sini yah :D

BTW 2: mohon maaf buat para penggila bahasa Indonesia yang baik dan benar, di artikel ini gue makin banyak aja pake kata-kata yang ndak baku. Mohon maap.. bukannya gue nggak menghormati bahasa negeri sendiri.. tapi maap.. yang penting nyambung bo'!

Wednesday 4 January 2006

Anung Ariwibowo's invitation

Anung Ariwibowo has invited you to join their mobile friends network.

You can reconnect with old friends, exchange messages with millions of people worldwide or share your photos with family and friends.

Simply click on the link below to accept Anung's invitation.
http://reg.sms.ac/registration/Intro.aspx?InviteId=juuyl3i10g005kxp9j1j56e6pyo48q12869oo1pta2c1uk1rdb&ss=0&r=10

Don't want to be invited by your friends or family?
Click on the link above to "block future invitations" from family and friends.

SMS.ac, Inc., 255 G Street #723, San Diego, Ca 92101 USA